Minggu, 02 Desember 2012

Pengantar Bisnis Minggu 11 sampai 13



Tugas Minggu ke- 11, 12, dan 13

      Buatlah 1 contoh laporan keuangan perusahaan riil dan universal (neraca dan laporan R/L) !


PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)

URAIAN
2010
2009
Rasio
PENDAPATAN JASA ANGKUTAN
5.082.882
4.724.383
107,59
BEBAN POKOK PENDAPATAN
3.992.477
3.833.369
104,15
LABA KOTOR JASA ANGKUTAN
1.090.406
891.013
122,38
Laba (Rugi) Operasi
108.671
113.819
95,48
BEBAS USAHA



Beban Penjualan
14.303
48.558
29,45
Beban Umumdan Administrasi
1.058.729
898.597
117,82
Jumlah Bebas Usaha
1.073.042
947.156
113,29
LABA USAHA
126.035
57.677
218,52
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN



Pendapatan Bunga
26.157
98.280
26,61
Lain-lain Bersih
130.605
60.447
216,07
Jumlah Pendapatan (Beban) lain-lain Bersih
156.762
158.727
98,76
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
282.797
216.405
130,68
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN



Pajak Kini
(46.164)
(9.154)
504,26
Pajak Tanggungan
(20.533)
(51.526)
39,89

(66.698)
(60.680)
109,92
LABA SEBELUM MINORITAS
216.099
155.724
138,77
HAK MINORITAS
236
(924)
25,68
LABA BERSIH
216.336
153.800
139,75

      Apa arti dari C S R tentang tanggung jawab social suatu bisnis pada masyarakat dan berilah 1 contoh perusahaan riil dan universal untuk implementasi C S R ?

Sebagai Perusahaan Perkebunan yang bergerak di bidang industri kelapa sawit, keberadaan Perusahaan di tengah masyarakat tentu saja berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap lingkungannya, minimal di tempat mereka melakukan kegiatan usahanya dan hal ini sudah merupakan misi perusahaan, sehingga sebuah Perusahaan yang ingin melakukan kegiatan usahanya secara berkesinambungan, harus mau dan mampu melakukan program CSR dengan sebaik-baiknya. Konsep CSR berkaitan erat dengan konsep sustainability development (pembangunan yang berkelanjutan). Dengan demikian, konsep CSR memiliki arti bahwa selain memiliki tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham dan untuk menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral, etika dan filantropik.
Dalam usahanya mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan, maka perusahaan menjalankan program CSR dengan cara mengembangkan dan memelihara kesejahteraan masyarakat dengan sebanyak banyaknya menggerakkan inisiatif masyarakat itu sendiri melalui penyediaan jasa/pelayanan teknis. Hal ini dalam rangka mendorong masyarakat ke arah swadaya (self help) secara spontan dengan bergotong royong dan memanfaatkan segenap potensi yang tersedia.

Contoh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tambang

Perusahaan memiliki tanggung jawab, contoh pada perusahaan tambang. Terdapat peraturan yang mengatur tanggung jawab sosial pada perusahaan tambang, yaitu UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba. Pada pasal 95 undang-udnang ini secara tegas dinyatakan bahwa pemegang IUP dan IUPK berkewajiban untuk melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat. Berbagai contoh pelaksanaan tanggung jawab sosial pada perusahaan tambang antara lain meliputi pembangunan fasilitas pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian lingkungan di daerah sekitar tambang.


Implementasi CSR dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat sebagai subjek sekaligus pusat dari seluruh aktivitas dengan berpegang pada prinsip :

•      Berdasarkan needs (kebutuhan), bukan wants (keinginan) masyarakat. 
•      Spesifik, yaitu memperhatikan permasalahan, aspirasi, kemampuan serta
potensi masyarakat setempat 
•      Bertujuan untuk mengarahkan masyarakat menuju sikap kemandirian,
Melalui program yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan perusahaan.
•      Partisipasi aktif sebanyak-banyaknya dari masyarakat

 Partisipasi masyarakat adalah kunci utama keberhasilan implementasi program CSR. Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi ditentukan oleh relevansi antara program yang akan dilaksanakan dengan kebutuhan riil masyarakat. Harapan akhirnya adalah masyarakat dapat menikmati taraf hidup yang lebih baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi sebagai buah nyata dari kerja keras dan ketekunan belajar mereka sendiri. Sementara program-program CSR yang dijalankan lebih merupakan suplemen tambahan untuk membantu masyarakat memperbaiki kehidupan sosial.

      Jelaskan perkembangan bisnis internasional pada kurung waktu 5 tahun terakhir dan 10 tahun mendatang !

Bisnis internasional mulai berkembang sejak akhir PD II dan memberi dimensi baru bagi studi ekonomi dan manajemen. Salah satu disiplin ilmu yang dianggap dekat dengan studi bisnis internasional, adalah ekonomi internasional dan perdagangan internasional. Adapun yang membedakan antara ekonomi internasional/ perdagangan internasional dengan bisnis internasional adalah sebagai berikut: Ekonomi internasional (perdagangan internasional), menitikberatkan perhatiannya kepada hubungan ekonomi antar Negara. Sedangkan bisnis internasional, focus perhatiannya adalah pelaku (perusahaan) yang memainkan peran dalam bisnis internasional.

Dimasa lalu bisnis internasional tidak berkembang dengan pesat dikarenakan alas an-alasan berikut:

PD II hanya dikenal sebagai era kehancuran dan peperangan, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi ekonomi serta kerjasama ekonomi antar Negara-negara. Pada masa tahun 1914-1950. Strategi kerjasama internasional, investasi portofolio tanpa keterlibatan manajerial. Dimana periode ini perdagangan internasional didominasi oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
Meningkatnya kegiatan bisnis internasional dimulai sejak berakhirnya PD II (kolonialisme) dengan semakin berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi Negara-negara yang baru merdeka. Terlebih lagi dengan dianutnya politik ekonomi terbuka yang dipelopori oleh AS dan Negara-negara industri barat lainnya.
Selanjutnya Pang Lay Kim, dalam bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan yang sedang berubah”, mengatakan bahwa meningkatnya kegiatan bisnis internasional setelah PD II sampai awal 1960, telah memberikan kesempatan kepada semua perusahaan modern untuk memasuki pasar internasional dan menempatkan diri dalam deretan MNC.
Disamping meningkatnya perdagangan internasional dalam arti kegiatan ekspor-impor, investasi antar Negara juga mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir 1960-an, banyak perusahaan baik negara maupun swasta, secara pesat telah melanggar batas-batas nasional dan sering mengabaikan hambatan-hambatanpolitik dan ekonomi tradisional. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain berusaha memanfaatkan peluang pasar bebas untuk tetap mempertahankan produksi skala masal, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut harus mendcari psar-pasar baru dan memperluas pasar-pasar yang ada. Dengan investasi, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kegiatan perusahaan-perusahaan tersebut dimungkinkan oleh strategi nasional suatu Negara. Dalam hal ini contoh yang menarik adalah usaha kerjasama antara Negara eropa untuk melakukan integrasi ekonomi dalam kelompok MEE. Adanya hambatan tarif baru di MEE bagi barang-barang AS dan ditambah dengan keuntungan potensial pasaran missal baru telah memicu investasi langsung Amerika di Eropa.

            Perkembangan investasi luarnegeri juga, menggambarkan adanyta pergeseran dalam kegiatan perdagangan internasional. Dengan mendahulukan kegiatan investasi langsung di luar perdagangan ekspor-impor dan investasi portofolio, dimana perusahaan asing langsung terlibat dalam masalah-masalah internal Negara-negara yang dimasukinya.
            Perkembangan bisnis internasional tidak lepas dari perkembangan ekonomi dan perdagangan internasional. Dalam perdagangan internasional tejadi perkembangan dari konsep absolute advantage kepada konsep comparative advantage, adanya pergeseran strategi dari bentuk kegiatan perdagangan ekspor-impor kebentuk penanaman modal langsung maupun tidak langsung. Perluasan kegiatan bisnis internasional semakin memberi peluang bagi usah pengembangan ekonomi dengan mengembangkan bisnis internasional, perusahaan-perusahaan nasional akan bisa memperluas pemasarannya dari pasar local ke pasar dunia.
            Alasan yang melatarbelakangi pengembangan bisnis internasional, adalah:
Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas. Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya perusahaan-perusahaan AS ke pemasaran internasional adalah
Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam Negara.
            Perusahaan-perusahaan AS melakukan perdagangan internasional karena terbukanya peluang bagi produk-produk mereka di Negara lainnya.
Adanya peralihan dari dua actor menjadi multiaktor, inti dari peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku bisnis internasional, yang semula didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS, kemudian ditambah dengan perusahaan-perusahaan eropa barat, jepang dan dari dunia ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatakan diri kedalam kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya badan-badan internasional seperti IMF, bank dunia. PBB terhadap perusahaan-perusahaan multinasional. Perkembangan bisnis internasional dari bentuk klasik yakni strategi ekspor-impor kebentuk penanaman modal asing secara langsung. Strategi perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan bumi internasional. Karena dalam bentuk/ strategi seperti ini dimana perusahaan-perusahaan tidak mengekspor produknya, tetapi mengekspor manajemennya. Ini berarti ada pengaruh manajerial langsung ke Negara tuan rumah.

Pengantar Bisnis Minggu ke 10


Tugas Minggu ke-10

      Sebutkan Langkah-langkah Perusahaan dalam Merekrut Karyawan, Pegawai !

      Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan

Proses rekruitmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.

      Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan

Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification). Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya.

      Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka langkah berikutnya adalah menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari

Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptkan kandidat tersebut.

      Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan

Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh.

      Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan Jabatan

Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi.

      Menyaring / menyeleksi kandidat

Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2) lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi. Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat.
Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.

      Membuat penawaran kerja

Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.

      Mulai bekerja

Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja setelah kandidat menerima penawaran kerja. Pada saat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja

      Sebutkan apa yang dimaksud outsourching dan bagaimana perkembangannya di Indonesia ?
Istilah outsourcing (Alih Daya) diartikan sebagai kontrak kerja. Pemindahan/pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, dimana badan penyedia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh para pihak.
Outsourcing muncul sejak tahun 1900-an. Namun di negara berkembang outsourcing baru unjuk gigi sejak dua dekade silam. Outsourcing hadir karena adanya keinginan dari perusahaan (perusahaan pengguna/pemesan – user/principal) untuk menyerahkan sebagian kegiatan perusahaan kepada pihak lain (perusahaan outsourcing) agar ia dapat berkonsentrasi penuh pada proses bisnis perusahaan (core business).
Karena itu, pekerjaan yang di outsourcing-kan bukanlah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan inti bisnis perusahaan, melainkan pekerjaan penunjang (staff level ke bawah), meski terkadang ada juga posisi manajerial yang di-outsourcing-kan, namun tetap saja hanya untuk pekerjaan dalam tenggat waktu tertentu (proyek). Dengan ‘membagi tugas’ kepada perusahaan lain itu, perusahaan pengguna outsourcing merasa mendapatkan keuntungan dari ‘kerjasama’ tersebut, karena ia tidak perlu pusing-pusing memikirkan dan mengurus pekerjaan-pekerjaan penunjang sehingga bisa fokus dalam bisnis operasional perusahaan.
Hal itu banyak membuat perusahaan beralih ke outsorcing. Pertumbuhan bisnis outsourcing global tercatat mencapai 30% per tahunnya. Dari situ kita bisa lihat, betapa perusahaan-perusahaan pengguna outsourcing itu sudah mempercayakan sebagian proses bisnisnya pada perusahaan outsourcing dalam hal perekrutan SDM. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Sjukur Santo mencoba memberikan pandangannya mengenai ketidaknyaman para fresh grad untuk mencari pekerjaan lewat perusahaan outsourcing. Beliau mengatakan, hal tersebut mungkin saja terjadi karena hingga kini masih ada saja perusahaan outsourcing yang berlaku tidak adil terhadap karyawannya. 
Perkembangan outsourcing didorong dengan adanya  Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003. Awalnya, perusahaan outsourcing menyediakan jenis pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan dan tidak mempedulikan jenjang karier. Seperti operator telepon, call centre, petugas satpam dan cleaning service.
Namun saat ini, penggunaan outsourcing semakin meluas ke berbagai kegiatan perusahaan. Dengan menggunakan tenaga kerja outsourcing, perusahaan tidak perlu repot menyediakan fasilitas maupun tunjangan makan, hingga asuransi kesehatan. Sebab, yang bertanggung jawab adalah perusahaan outsourcing itu sendiri. Meski menguntungkan perusahaan, namun sistem ini merugikan untuk karyawan outsourcing. Selain tak ada jenjang karier, terkadang gaji mereka dipotong oleh perusahaan induk.
Aksi demo  yang dilakukan pekerja dipastikan mengandung konsekuensi kerugian. Pertama, kerugian  yang diderita pihak perusahaan  karena  tidak  berproduksinya perusahaan. Kedua,  bila terjadi tindakan anarkis, maka kerugian harta benda baik milik perusahaan, maupun milik orang lain akibat amuk massa yang tidak terkontrol. Pemicu aksi anarkis ini berawal dari kata-kata seorang pekerja asing asal India yang menyebut pekerja Indonesia  stupid (bodoh).
Peristiwa lainnya adalah ketika  sejumlah Serikat Pekerja melakukan aksi demo menuntut Upah Minimum Kota (UMK) sama dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Kurang cepatnya pihak pemerintah merespon permintaan pekerja tersebut berakhir dengan tindakan anarkis.

    Sebutkan hukum-hukum yang mengatur hubungan antara tenaga kerja dan manajer ?

    Closed Shop Agreement
    Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat kerja

  •       Union shop Agreement
               Mengaharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu tertentu.

  •       Open Shop Agreemen
                Memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat  kerja