Senin, 05 Oktober 2015

Tugas Softskill 2 Etika Profesi Akuntansi



PENGERTIAN ETIKA

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Pengertian Etika
 (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
·         Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su).
·         Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

PENGERTIAN BAIK
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)

PENGERTIAN BURUK
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku

CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK
Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme.

Salah satu kebiasaan yang masih berlaku di Indonesia adalah tidak boleh makan sambil berjalan. kebiasaan tersebut sudah ada sejak dahulu sampai sekarang, sebenarnya memang tidak boleh dalam adat jawa, karena tidak sopan dan membuat para lelaki enggan untuk mendekati wanita yang mempunyai kebiasaaan makan sambil berjalan. Selain itu, kita sebagai umat islam harus mencontoh perilaku nabi Muhammad SAW, karena dahulu beliau mengajarkan kepada para sahabat dan umatnya untuk makan dan minum dalam posisi duduk.
Sumber : https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/pengertian-etika/

Tulisan 2 Softskill Profesi Etika Akuntansi


 
Implementation of Good Corporate Governance and Its Impact on Corporate Performance: The Mediation Role of Firm Size  (Empirical Study from Indonesia)

Renny Nur’ainy, Bagus Nurcahyo*, Sri Kurniasih A., and Sugiharti B.  School of Business and Entrepreneurship, Gunadarma University, Indonesia *Corresponding author Email: bagus@staff.gunadarma.ac.id, bnur_c@yahoo.com



Abstract

Purpose : This research aims to examine the effect of good corporate governance implementation on corporate performance as measured by EVA. The previous research has shown that corporate performance is related to good corporate governance implementations. But it’s still rarely the research that use EVA on measuring corporate performance. 

Design/methodology/approach : This research use manufacture companies which are listed on Indonesia Stock Exchange period 2006-2010 as the samples. Purposive Sampling was used to determine sample criteria: go public manufacturing companies in period 20062010 which consistently publish annual report and financial reports on the website of Indonesia Stock Exchange (IDX) or its own site; companies that have selected as the 40 companies with the largest size. Path Analysis was conducted to shows its direct and indirect effects of each path.

Findings : The results of this research show that implementation of GCG can affects directly on corporate performance as measured by EVA, and also shows affect indirectly through firm size. In other words, firm size has a mediation role in the impact of good corporate governance implementation on corporate performance.

Practical Implication : This study is expected to contribute in providing an overview of the implementation of GCG in Indonesia which can be used by investors and potential investors as one consideration in making investment decisions, and reinforcing previous studies regarding the relationship between GCG implementation and corporate performance.

Originality/value : Seeing the controversies among previous researches in the GCG and its impact on corporate performance, this study sought to further investigate the direct effect of GCG implementation on corporate performance as measured by EVA and its indirect effect through its size.

Keywords: Good Corporate Governance, EVA, firm size, manufacture companies.

Paper Type: Research Paper   



Sumber :  http://search.proquest.com/openview/5d76089c72e826a2d7eb115d9f8cffa8/1?pq-origsite=gscholar

Komentar : Pengaruh penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada kinerja perusahaan yang diukur dengan EVA. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa penerapan tata kelola perusahaan dapat mempengaruhi langsung pada kinerja perusahaan yang diukur dengan EVA, dan juga menunjukkan mempengaruhi secara tidak langsung melalui ukuran perusahaan. Dengan kata lain, ukuran perusahaan memiliki peran mediasi dalam dampak penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada kinerja perusahaan. Karena tata kelola yang baik dapat membuat perusahaan tersebut semakin baik dimata investor.

Tugas1 Softskill Etika Profesi Akuntansi



1. Ada berapa jumlah pernyataan PSAK hasil adopsi IFRS?
  1. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009)
  2. PSAK 2 Laporan Arus Kas (Revisi 2009)
  3. PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Revisi 2010)
  4. PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Revisi 2009)
  5. PSAK 5 Segmen Operasi (Revisi 2009)
  6. PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi (Revisi 2009)
  7. PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan (Revisi 2010)
  8. PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi 2009)
  9. PSAK 12 Ventura Bersama (Revisi 2009)
  10. PSAK 13 Properti Investasi (Revisi 2011)
  11. PSAK 14 Persediaan (Revisi 2008)  
  12. PSAK 15 Investasi pada Asosiasi (Revisi 2009)
  13. PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2011)
  14. PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya (Revisi 2010)
  15. PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2009)
  16. PSAK 22 Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
  17. PSAK 23 Pendapatan (Revisi 2009)
  18. PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2010)
  19. PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, Kesalahan (Revisi 2009)
  20. PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 2011)
  21. PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
  22. PSAK 30 Sewa (Revisi 2011)
  23. PSAK 31 Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
  24. PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum (Revisi 2011)
  25. PSAK 34 Kontrak Kontruksi (Revisi 2010)
  26. PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
  27. PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
  28. PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
  29. PSAK 46 Pajak Penghasilan (Revisi 2010)
  30. PSAK 48 Penurunan Nilai Aset (Revisi 2009)
  31. PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
  32. PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (Revisi 2010)
  33. PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Revisi 2011)
  34. PSAK 56 Laba per Saham (Revisi 2010)
  35. PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban dan Aset Kontinjensi (Revisi 2009)
  36. PSAK 58 Aset Tidak Lancar
  37. PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
  38. PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
  39. PSAK 62 Kontrak Asuransi
  40. PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
  41. PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
  42. PSAK 107 Akuntansi Ijarah
  43. PSAK 108 Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
  44. PSAK 109 Akuntansi Zakat Infaq Sedekah
  45. PSAK 110 Akuntansi Hawalah
  46. PSAK 111 Akuntansi Asuransi Syariah
  47. PSAK ETAP
2. Ada berapa PSAK yang dihapus (nomor berapa dan tentang apa saja)?
Setelah Indonesia mengadopsi penuh IFRS, PSAK khusus industri dihapus. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah PSAK 32 Akuntansi Kehutanan,  PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol, PSAK 31 (revisi 2000 Akuntansi Perbankan dan PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek. IFRS adalah standar yang disusun dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan keuangan bukan industri, sehingga  semua standar yang terkait dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam IFRS juga dicabut diantaranya akuntansi waran, anjak piutang, restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen Keuangan.
Standar lain yang telah ada namun tidak sesuai dengan IFRS direvisi dan disesuaikan dengan pengaturan dalam IFRS terbaru. Contohnya PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan, disesuaikan dengan IAS 1, PSAK 22 tentang Penggabungan usaha berubah naman menjadi Kombinasi Usaha dan disinya disesuaikan dengan IFRS 3 Business Combination. Beberapa standar baru yang sebelumnya tidak ada dalam PSAK diterbitkan Sebagai contoh PSAK 13 Properti Investasi yang mengadopsi dari IAS 40 Investment Properties.
PSAK baru yang mengadopsi penuh IFRS efektif berlaku mengikuti keluarnya PSAK tersebut. Mulai tahun 2008 PSAK tersebut sudah ada yang mulai efektif berlaku. Sementara ada beberapa PSAK yang baru efektif berlaku 2012. Bahkan saat ini masih ada beberapa IFRS yang belum dikeluarkan exposure draftnya contohnya IFRS 1 Full Adoptiondan IAS 41 Biological Asset. Setelah tahun 2012 proses adopsi akan tetap secara konsisten dilakukan, karena PSAK baru yang diterbitkan didasarkan pada IFRS yang saat itu telah ada. Ada beberapa PSAK yang telah diadopsi, IFRSnya telah direvisi, misalnya PSAK 23 Pendapatan. IFRS sebagai standar yang berlaku secara global, menyangkut kepentingan banyak pihak, sehingga penerapan standar yang menimbulkan masalah akan dikritisi sehingga akan dinamis dengan perubahan.
Peran Dewan Standar Akuntansi sebagai penyusun Standar Akuntansi Keuangan dengan adopsi IFRS akan berubah. Dewan tidak lagi bertugas merumuskan atau menyusun standar baru namun melakukan adopsi IFRS. Adopsi tersebut dilakukan dengan mentranslate IFRS/IAS untuk dilihat apakah dapat diterapkan di Indonesia. Jika diperlukan Dewan akan menambahkan atau mengurangi beberapa bagian IFRS. Standar hasil adopsi IFRS pada bagian depan setiap standar menjelaskan IFRS/IAS  yang diadopsi dan perbedaan standar tersebut dengan IFRS/IAS yang diadopsi. Perbedaan tersebut ada yang bersifat redaksional, tanggal efektif dan isi standar.
IFRS memiliki tiga ciri utama yaitu principles based, lebih banyak menggunakan nilai wajar sebagai dasar penilaian dan pengungkapan yang lebih banyak. Standar yang bersifat principles based hanya mengatur hal-hal prinsip bukan aturan detail. Konsekuensinya diperlukan professional judgment dalam menerapkan standar. Untuk dapat memilikiprofessional judgment seorang akuntan harus memiliki pengetahuan, skill dan etika karena jika tidak memiliki ketiga hal tersebut maka professional judgment yang diambil tidak tepat. Dalam standar yang lama sebenarnya telah menggunakan dasar nilai wajar, namun nilai wajar diterapkan pada pencatatan awal dan penilaian sesudah pencatatan awal untuk beberapa aset yang memiliki nilai wajar yang dapat diandalkan (aset yang memiliki kuotasi pasar aktif seperti saham).
3.  Pilih salah satu PSAK dari IFRS, ringkas dan beri komentar?
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Revisi 2010)
PSAK ini menetapkan dasar-dasar penyajian laporan keuangn internal untuk digunakan para direktur dan manejer keuangan untuk melihat dan menganalisis keuangan perusahaan. Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur (bankir, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang. Direktur Operasional dan Manager Pemasaran. Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (trend penjualan). Manager dan Supervisor Produksi.


4. Apakah menurut kalian PSAK yang kalian pilih bagus atau tidak?
      Bagus, karena penyajian laporan keuangan dalam suatu Negara sangat dibutuhkan karena dengan penyajian  laporan keuangan perusahaan dapat membandingkan kondisi keuangan dari tahun sebelumnya dan dapat melihat bagian kondisi keuangan mana yang harus ditingkatkan dan harus dipertahankan. Oleh karena itu menurut saya PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan bagus dan harus dipertahankan kalau perlu dikembangkan karena Penyajian Laporan Keuangan merupakan salah satu sumber yang penting dalam suatu Negara.


Bottom of Form