Senin, 25 April 2016

Tulisan 1 Akuntansi Internasional

Pengaruh Budaya Terhadap Perlakuan Akuntansi
  
 Meskipun terdapat perhatian yang mendalam mengenai banyaknya pengaruh faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan akuntansi secara global, para ahli juga percaya bahwa terdapat perbedaan pola secara sistematis mengenai perilaku akuntansi di beberapa negara. Untuk mengetahui apakah terdapat keseragaman atau perbedaan yang sistematis di dalam sistem akuntansi yang mungkin dapat mengelompokkan beberapa negara menjadi satu, maka diperlukan suatu pengklasifikasian yang memadai.
          Perbedaan pola perilaku akuntansi bisa diidentifikasi dalam penilaian yang dihasilkan dari beberapa tahun perkembangan terhadap faktor-faktor seperti nilai-nilai budaya, sistem hukum, orientasi politik, dan perkembangan ekonomi. Tantangan kita saat ini adalah untuk menyesuaikan diri terhadap pergeseran dari budaya yang telah ada sebelumnya dengan desakan global akan transparansi dan kredibilitas akuntansi untuk memfasilitasi arus modal efisien ke pasar keuangan. Untuk melakukan ini, diperlukan pengakuan bahwa tradisi dan budaya membentuk pemikiran akuntansi di sebuah negara dan perubahan tersebut dapat diperoleh ketika kita mengetahui dan memahami budaya tersebut.
Ø  Fungsi Klasifikasi Internasional
          Proses klasifikasi akan membantu kita untuk menjelaskan dan membandingkan sistem akuntansi internasional dengan cara yang lebih baik dalam memahami realita yang kompleks tentang praktik akuntansi. Rencana klasifikasi akan membantu kita dalam memahami:
a)    Sejauh mana suatu sistem nasional itu sama atau berbeda satu sama lain.
b)   Pola perkembangan suatu sistem nasional terhadap yang lainnya dan potensi mereka untuk berubah.
c)    Alasan mengapa suatu sistem nasional memiliki pengaruh yang kuat sementara ada beberapa yang tidak.
          Klasifikasi juga akan membantu pembuat keputusan menilai prospek dan masalah keselarasan internasional. Mereka kemudian akan lebih mampu memprediksi permasalahan yang dapat timbul di tingkat nasional dan juga dapat mengidentifikasi solusi yang memadai karena memiliki pengetahuan tentang beberapa negara yang memiliki pola perkembangan yang serupa.
Pengklasifikasian Akuntansi dan Sistem Pelaporan
          Penelitian mengenai pengklasifikasian sistem akuntansi memiliki dua bentuk utama yaitu pendekatan deductive/judgmental dan pendekatan inductive/empirict.
1.    Pendekatan deductive mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengaitkan itu dengan praktik akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
2.    Dalam pendekatan inductive praktik akuntansi individual dianalisis, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasi, dan pada akhirnya, penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik, dan faktor-faktor budaya.

Ø  The Deductive Approach
          Analisa lingkungan yang dilakukan oleh Mueller dipublikasikan dalam bukunya international Accounting (1967) mengidentifikasi empat pendekatan yang berbeda dalam perkembangan akuntansi, yaitu:
a)    Pola ekonomi makro: akuntansi dalam bisnis sangat berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi nasional.
b)   Pola ekonomi mikro: akuntansi dipandang sebagai cabang dari ekonomi bisnis dan konsep akuntansi diperoleh dari analisis ekonomi dan berhubungan dengan pemeliharaan dalam modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan.
c)    Pola Disiplin Independen: akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan merupakan bagian dari praktik bisnis. Akuntansi diasumsikan dapat mengembangkan kerangka konseptualnya sendiri yang didasarkan pada pengalaman praktik bisnis yang sukses.
d)   Pola keseragaman akuntansi: akuntansi dipandang sebagai cara yang efisien untuk melaksanakan pekerjaan administrasi dan kontrol untuk semua penggunanya.

Ø  The Inductive Approach
          Pendekatan Inductive yang digunakan untuk mengidentifikasi pola akuntansi dimulai dengan menganalisis setiap praktik akuntansi. Sebuah penelitian statistik tentang praktik akuntansi internasional yang dilakukan oleh Nair dan Frank (1980) secara empiris membedakan antara praktik pengukuran dan pengungkapan karena keduanya dianggap memiliki pola perkembangan yang berbeda. Penelitian yang menggunakan data Price Waterhouse (1973) tersebut menunjukkan bahwa terdapat empat pengelompokkan karakteristik praktik pengukuran, yaitu mengikuti model British Commonwealth, Latin American, Continental European, dan United States. Namun masalah yang muncul dari tipe riset seperti ini adalah kurangnya data yang relevan dan yang dapat diandalkan untuk investigasi. Dan juga, dalam pengklasifikasian seperti ini, penelitian tidak terlalu memperhatikan pengaruh budaya sebagai suatu variabel yang mendasar sebagai faktor pengaruh perbedaan sistem akuntansi internasional.

Ø  Pengaruh Budaya dalam Sistem Akuntansi
          Dalam akuntansi, pengaruh penting budaya dan latar belakang historis mulai dipertimbangkan. Harrison dan McKinnon mengajukan ide kerangka metodelogi yang mengunakan budaya untuk menganalisa perubahan di peraturan pelaporan keuangan perusahaan di tingkat nasional. Budaya dipertimbangkan sebagai bagian yang penting dalam kerangka untuk memahami bagaimana sistem sosial berubah karena budaya mempengaruhi norma dan nilai dan perilaku grup di dalam sistem tersebut.
          Gray menyatakan bahwa budaya atau nilai sosial, di tingkat nasional bisa diprediksi dapat menembus sub-budaya organisasi dan pekerjaan, meskipun dengan tingkat integrasi yang berbeda. Sistem akuntansi dan praktek bisa mempengaruhi dan menguatkan nilai sosial.

Ø  Struktur Elemen Budaya yang mempengaruhi Bisnis
    Analisa statistik yang dikemukakan oleh Hofstede (1984) menghasilkan empat dasar nilai sosial dimensi yaitu:
1.    Individualistik vs Kolektivitas
2.    Kesenjangan Kekuasaan Besar vs Kecil
3.    Menghindari Ketidakpastian Kuat vs Lemah
4.    Maskulin vs Feminim
    Penelitian yang dilakukan oleh Hofstede juga menunjukkan bagaimana negara-negara bisa dikelompokkan menjadi area budaya, berdasarkan skor terhadap 4 nilai dimensi, menggunakan analisa cluster dan mempertimbangkan faktor geografis dan historis.

Ø  Nilai Akuntansi
    Gray (1988) mengidentifikasikan 4 nilai akuntansi untuk profesi akuntan dan praktek akuntansi:
1.    Profesionalisme vs peraturan perundang-undangan: nilai ini mencerminkan tentang pilihan untuk menggunakan pendapat seorang profesional dan pemeliharaan kode-etik profesional sendiri daripada menggunakan pertimbangan hukum dan kontrol perundang-undangan.
2.    Keseragaman vs fleksibilitas: nilai ini mencerminkan tentang pemilihan untuk menggunakan keseragaman praktek akuntansi antara perusahaan dan menggunakannya secara konsisten dari waktu-ke-waktu, daripada bersifat fleksibel untuk menyesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
3.    Konservatisme vs optimisme: nilai ini mencerminkan tentang pemilihan untuk selalu berhati-hati dan konservatif dalam pengukuran sehingga dapat meminimalisir resiko di masa datang, ketimbang bersikap optimis dan berani menghadapi resiko yang besar.
4.    Kerahasiaan vs transparansi: nilai ini mencerminkan tentang pemilihan untuk tetap merahasiakan informasi dan hanya mengungkapkan informasi bisnis kepada orang-orang tertentu yang sangat dekat dan berkaitan dengan pihak manajemen dan keuangan, daripada bersifat terbuka, transparan dan menggunakan pendekatan akuntansi publik.

Ø  Nilai Akuntansi dan Klasifikasi Internasional
          Setelah mengkaitkan nilai sosial pada nilai akuntansi internasional, seperti perkataan Gray, ternyata memungkinkan untuk membedakan antara kekuasaan sistem akuntansi, yaitu sejauh mana sistem tersebut dipengaruhi oleh kontrol perundang-undangan atau profesionalisme, dengan pengukuran dan pengungkapan karakteristik sistem akuntansi. Dengan cara ini, nilai akuntansi dapat dihubungkan dengan karakteristik sistem akuntansi.
Tekanan Internasional untuk Perubahan Akuntansi
           Sebuah model yang dibuat oleh Gray (1988) untuk meneliti proses perubahan akuntansi. Diagram dalam model tersebut mengidentifikasikan beberapa faktor penting mengenai tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi seperti:
o    Perkembangan ekonomi dan politik internasional
o    Kecenderungan baru dalam Foreign Direct Investment
o    Perubahan dalam strategi perusahaan Multinasional
o    Pengaruh teknologi baru
o    Perkembangan pasar keuangan internasional
o    Bisnis ekspansi
o    Aktivitas organisasi regulator internasional

sumber : http://zetzu.blogspot.co.id/2010/10/akuntansi-internasional-pola-budaya.html



menurut saya, pengaruh budaya terhadap perlakuan akuntansi itu adalah terlihat dari budaya masing-masing negara dalam menerapkan sistem akuntansinya, karena setiap negara memiliki budaya yang berbeda dalam menerapkan sistem akuntansinya, walaupun dasar akuntansi tetap sama tetapi ada bebearapa hal yang membedakannya dalam bentuk penerapan, penyajian dan penjelasannya. budaya termasuk salah satu faktor yang dapat membedakan perlakuan akuntansi disetiap negara.

Tugas 3 Akuntansi Internasional

Perbedaan Tujuan Laporan Keuangan Antara Aliran Yang Menggunakan Anglo Saxon Dengan Non Anglo Saxon

Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut sistem kontinental, sama seperti yang di pakai Belanda. Sistem kontinental ini, yang di sebut juga Tata Buku atau Pembukuan, yang sebenarnya tidak sama dengan akuntansi, karena Tata Buku (Bookkeeping) adalah elemen prosedural dari akuntansi sebagaimana aritmatika adalah elemen prosedural dari matematika. Selain itu, terletak perbedaan antara tata buku dengan Akuntansi, yakni :
·         Tata Buku (Bookkeeping): menyangkut kegiatan–kegiatan proses akuntansi seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas – aktivitas lain yang bertujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berdasarkan pada data.
·         Akuntansi (Accounting): menyangkut kegiatan–kegiatan analisis dan interprestasi berdasarkan informasi akuntansi.
Pertengahan abad ke–18, terjadi Revolusi Industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi. Pada waktu itu, para manajer pabrik, misalnya ingin mengetahui biaya produksinya. Dengan mengetahui berapa besar biaya produksi, mereka dapat mengawasi efektivitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu, berkembanglah akuntansi dalam bidang khusus, yaitu akuntansi biaya yang memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksidan penyediaan informasi bagi manajemen. Revolusi Industri mengakibatkan perkembangan akuntansi semakin pesat sehingga menyebar sampai ke Benua Amerika, khususnya di Amerika Serikat dan melahirkan sistem Anglo Saxon.
Seiring perkembangan, selanjutnya tata buku mulai di tinggalkan orang. Di Indonesia, orang atau perusahaan semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang berasal dari Amerika, dan ini di sebabkan oleh :
Pada tahun 1957, Adanya konfrontasi Irian Barat antara Indonesia – Belanda yang membuat seluruh pelajar Indonesia yang sekolah di Belanda di tarik kembali dan dapat melanjutkan kembali studinya di berbagai Negara (termasuk Amerika), terkecuali negara Belanda.
Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan menerapkan system akuntansi Anglo Saxon di Indonesia. Sehingga sistem ini lebih dominan di gunakan daripada sistem Kontinental / Tata buku di Indonesia.

Dengan adanya sistem akuntansi Anglo Saxon, Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi.
Selain itu, terdapat beberapa perbedaan istilah antara tata buku dan akuntansi, yaitu :
§  Istilah ‘perkiraan’, menjadi ‘akun’;
§  Istilah ‘neraca laju’, menjadi ‘kertas kerja’ ;\
§  dan lain – lain.
Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon). Di Inggris, bursa efek pasar dan profesi akuntansi juga berpengaruh dalam proses akuntansi peraturan. Inggris laporan tahunan dan piutang terdiri dari laba konsolidasi dan akun rugi, neraca dan laporan arus kas. Untuk menilai review operasi secara tahunan, laporan direktur adalah harus selalu disertakan. Dalam praktek konsolidasi, metode pembelian biasanya diikuti meskipun dalam beberapa kasus, dan merger akuntansi atau metode penyatuan mungkin diperlukan. Berkaitan dengan praktek pengukuran mereka, Inggris menerapkan pendekatan konservatif daripada kebanyakan negara-negara Anglo Saxon dimana ada selisih penilaian kembali aktiva tetap seperti tanah dan bangunan untuk nilai pasar. Persediaan biaya juga ditentukan dengan metode masuk pertama-dalam metode-first out (FIFO) diizinkan untuk keperluan pajak, sedangkan-terakhir di-first-out (LIFO) Metode tidak diperbolehkan

sumber : http://airdanruanggelap.blogspot.co.id/2013/04/anglo-saxon-eropa.html

https://fransiscadwikarlina.wordpress.com/sejarah-akuntansi-di-indonesia/

Sabtu, 05 Maret 2016

Tugas 2 Akuntansi Internasional



Nama Kelompok       :           Gita Puspita Sari (23212184)
                                                Putri Aristya Devi (25212756)
                                                Merry Inriama Sianturi (24212553)
Kelas                           :           4EB10

IFAC dan IASB
1.      International Federation of Accountants (IFAC)
A.    Pengertian Internatinal Federation of Accountants (IFAC)
Internatinal Federation of Accountants (IFAC) adalah organisasi global untuk profesi akuntansi. Didirikan pada tahun 1977, IFAC memiliki 179 anggota dan asosiasi di 130 negara dan yurisdiksi, yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan yang bekerja dalam praktek umum, industri dan perdagangan, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Organisasi, melalui forum penetapan standar yang independen, menetapkan standar internasional tentang etika, audit dan jaminan, pendidikan akuntansi, dan akuntansi sektor publik. Hal ini juga mengeluarkan pedoman untuk mendorong kinerja berkualitas tinggi oleh akuntan profesional dalam bisnis.

B. Standar Internasional Internatinal Federation of Accountants (IFAC)
1)      Etika
Etika, kadang-kadang dikenal sebagai etika filosofis, teori etika, teori moral, dan filsafat moral, adalah cabang filsafat yang melibatkan sistematisasi, membela dan merekomendasikan konsep perilaku benar dan salah, sering menangani perselisihan keragaman moral. Istilah ini berasal dari ἠθικός kata Yunani atau etos, yang berarti " karakter ", " kebiasaan ", " praxis ".
2)      Audit atas Laporan Keuangan
Audit atas laporan keuangan adalah verifikasi dari laporan keuangan badan hukum, dengan tujuan untuk menyatakan pendapat audit. opini audit dimaksudkan untuk memberikan keyakinan memadai, tapi jaminan tidak mutlak, bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, dan / atau memberikan pandangan yang benar dan adil sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan. Tujuan audit adalah untuk memberikan pemeriksaan independen objektif dari laporan keuangan, yang meningkatkan nilai dan kredibilitas dari laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen, sehingga meningkatkan kepercayaan pengguna dalam laporan keuangan, mengurangi risiko investor dan akibatnya mengurangi biaya modal dari perencanaan laporan keuangan .
Pendapat wajar tanpa pengecualian auditor adalah opini bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar. Pendapat yang memenuhi syarat adalah bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan US GAAP. Secara internasional, Standar Internasional tentang Audit ( ISA ) yang dikeluarkan oleh Auditing Internasional dan Jaminan Standar Board ( IAASB ) dianggap sebagai patokan untuk proses audit. Hampir semua yurisdiksi membutuhkan auditor untuk mengikuti ISA atau variasi lokal dari ISA
Ada perbedaan penting antara akuntansi sektor swasta dan akuntansi pemerintahan. Alasan utama untuk perbedaan ini adalah lingkungan sistem akuntansi. Dalam lingkungan pemerintah, entitas sektor publik memiliki tujuan yang berbeda, sebagai lawan satu tujuan utama sektor swasta untuk mendapatkan keuntungan. Juga, dalam akuntansi pemerintah, entitas memiliki tanggung jawab akuntabilitas fiskal yang merupakan demonstrasi kepatuhan dalam penggunaan sumber daya dalam konteks anggaran. Di sektor swasta, anggaran merupakan alat dalam perencanaan keuangan dan tidak  wajib untuk mematuhi.
Akuntansi pemerintah mengacu pada bidang akuntansi yang secara khusus menemukan aplikasi di sektor publik atau pemerintah. Sebuah bidang khusus akuntansi ada karena:
1)      Tujuan yang laporan akuntansi berbeda secara signifikan dari yang yang praktik akuntansi yang berlaku umum telah dikembangkan untuk di swasta ( bisnis ) sektor.
2)      Penggunaan hasil proses akuntansi pemerintah berbeda secara signifikan
Tujuan entitas pemerintah menerapkan akuntansi dapat diselenggarakan dalam dua kategori utama:
Ø  Akuntansi kegiatan untuk tujuan akuntabilitas. Dengan kata lain, perwakilan masyarakat, dan pejabat yang ditunjuk oleh mereka, harus bertanggung jawab kepada publik atas kekuasaan dan tugas-tugas yang didelegasikan.
Ø  Keperluan pengambilan keputusan. Peran pemain yang relevan, terutama pejabat dan perwakilan, membutuhkan informasi keuangan yang dicatat, terorganisir dan disajikan untuk tujuan pengambilan keputusan mereka.
Tujuan-tujuan tersebut menanggung, dalam banyak kasus, tidak ada hubungannya dengan hasil laba bersih tapi agak tentang penyediaan layanan dan efisiensi. Pembayar pajak, kelompok yang sangat signifikan, hanya ingin membayar sesedikit mungkin pajak untuk layanan penting yang uang sedang dipaksa oleh hukum.            
Standar akuntansi pemerintah saat ini sedang didominasi oleh standar akuntansi internasional (IFRS) awalnya dirancang untuk sektor swasta. Praktek yang disebut Umumnya Diakui Akuntansi ( GRAP ) yang sedang diberlakukan di sektor publik dari negara-negara seperti Afrika Selatan, salah satu pelopor dalam hal ini didasarkan pada Praktek Standar Akuntansi Keuangan awalnya dikembangkan untuk sektor swasta.
3)      Formasi
Penciptaan PIOB pada tahun 2005 dipicu oleh serangkaian skandal korporasi termasuk runtuhnya Enron dan WorldCom di Amerika Serikat dan Parmalat di Eropa. Ini merusak kepercayaan publik dalam pelaksanaan dan kompetensi praktisi audit, yang mengarah ke permintaan untuk perbaikan dari IFAC termasuk badan pengawas independen untuk memastikan bahwa semua standar dalam kepentingan publik.
Dewan didirikan melalui upaya kolaboratif oleh anggota komunitas regulasi keuangan internasional, bekerja sama dengan IFAC, yang dipimpin oleh Michel Prada, Ketua French Pasar Keuangan Authority dan Wakil Ketua Organisasi Internasional Komisi Efek ( IOSCO ) Panitia Teknis. Ketua pertama adalah Stavros Thomadakis, seorang Profesor Finance di Universitas Athena yang sebelumnya Ketua Komisi Pasar Modal Hellenic.

World Congres Akuntan dimiliki hingga jatuh sampai saat ini ada 17 WCOA:
a.       1st World Congress of Accountants (St Louis, USA, 1904)
b.      2nd World Congress of Accountants (Amsterdam, Belanda, 1926)
c.       3rd World Congress of Accountants ( New York , Amerika Serikat , 1929)
d.      4th World Congress of Accountants (London, Inggris, 1933)
e.       5th World Congress of Accountants (Berlin, Jerman, 1938)
f.       6th World Congress of Accountants (London, Inggris, 1952)
g.      7th World Congress of Accountants (Amsterdam, Belanda, 1957)
h.      8th World Congress of Accountants ( New York, Amerika Serikat, 1962)
i.        9th World Congress of Accountants (Paris, Perancis, 1967)
j.        10th World Congress of Accountants (Sydney, Australia, 1972)
k.      World Congress of Accountants (Munich, Jerman, 1977)
l.        World Congress of Accountants (Mexico City, Meksiko, 1982)
m.    13th World Congress of Accountants (Jepang, Tokyo , 1987)
n.      14th World Congress of Accountants (Washington, USA, 1992)
o.      15th World Congress of Accountants (Paris, Perancis, 1997)
p.      16th World Congress of Accountants (Hong Kong , Republik Rakyat Cina, 2002)
q.      17th World Congress of Accountants (Istanbul, 2006)
The International Auditing dan Jaminan Dewan Standar atau IAASB adalah papan penetapan standar independen yang mengembangkan Standar Internasional tentang Audit. IAASB menerbitkan Standar Internasional tentang Audit meliputi berbagai layanan yang ditawarkan oleh akuntan profesional di seluruh dunia seperti audit, review, jaminan lain, kontrol kualitas dan layanan terkait.
Tujuannya IAASB itu , ruang lingkup kegiatan dan keanggotaan ditetapkan dalam kerangka acuan . Kepentingan Umum Dewan Pengawas mengawasi pekerjaan IAASB Etika Dewan Standar Internasional untuk Akuntan.
The International Etika Dewan Standar untuk Akuntan mengembangkan Kode Etik Profesional Akuntan yang harus diikuti oleh akuntan profesional di seluruh dunia. The International Standar Akuntansi Sektor Publik Dewan atau IPSASB mengembangkan Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional ( IPSAS ) . Standar-standar ini didasarkan pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional ( SAK ) yang dikeluarkan oleh IASB dengan modifikasi yang sesuai relevan untuk akuntansi sektor publik .
The International Standar Pendidikan Akuntansi Dewan atau IAESB mengembangkan pedoman yang seragam untuk pendidikan, pelatihan, dan pengembangan profesional. Organisasi akuntansi profesional nasional diperlukan untuk mempertimbangkan standar-standar pendidikan .

International Accounting Standards Board (IASB)
A.    Pengertian International Accounting Standards Board (IASB) 
International Accounting Standards Board (IASB) adalah akuntansi penetapan standar badan lembaga IFRS. IASB didirikan pada tanggal 1 April 2001 sebagai penerus Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC). Hal ini bertanggung jawab untuk mengembangkan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (nama baru untuk Standar Akuntansi Internasional yang dikeluarkan setelah 2001), dan mempromosikan penggunaan dan penerapan standar-standar ini.
1.      Penetapan Standar Badan Lembaga IFRS
Suatu prinsip yang memandu dan standarisasi praktek akuntansi. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP) adalah kelompok standar akuntansi yang diterima secara luas sesuai dengan bidang akuntansi. Standar akuntansi diperlukan sehingga laporan keuangan bermakna di berbagai macam bisnis, jika tidak, aturan akuntansi perusahaan yang berbeda akan membuat analisis komparatif tidak relevan.
Standar Pelaporan Keuangan Lembaga Internasional (IFRS Foundation) adalah organisasi nirlaba akuntansi. Tujuan utamanya mencakup pengembangan dan promosi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK) melalui Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang mengawasi yayasan ini sebelumnya bernama Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) Yayasan sampai penggantian nama pada tanggal 1 Juli 2010, dan pada 2012 diatur oleh dewan pengawas 22.

Lembaga IFRS menetapkan SAK dan interpretasi mereka, yang meliputi berikut ini:
v  Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK)
v  Standar Akuntansi Internasional (IASs);
v  Standar Pelaporan Keuangan Internasional Interpretasi (IFRICs)
v    interpretasi Komite Interpretasi Standing (SICs).

2.      Internasional Komite Standar Akuntansi ( IASC )
Internasional Komite Standar Akuntansi ( IASC ) didirikan pada bulan Juni 1973 di London dan digantikan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional pada tanggal 1 April 2001. bertanggung jawab untuk mengembangkan Standar Akuntansi Internasional dan mempromosikan penggunaan dan penerapan standar-standar ini.

IASC didirikan sebagai hasil dari kesepakatan antara badan-badan akuntansi di negara-negara berikut:

a.      Australia (Institute of Chartered Accountants di Australia (ICAA) dan CPA Australia (sebelumnya dikenal sebagai Australian Society of Practising Bersertifikat Akuntan ( ASCPA ))
b.      Kanada (Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA)
c.       France (Ordre des Ahli Comptable et des Comptables Sepakati (Order Ahli Akuntansi dan Akuntan Berkualitas))
d.      Jerman (Institut der Wirtschaftsprüfer di Deutschland (IDW) ( Institute of Auditor di Jerman ) dan Wirtschaftsprüferkammer ( WPK) (Chamber of Auditor))
e.       Jepang Nihon Kouninkaikeishi Kyokai (Jepang Institut Akuntan Publik, JICPA))
f.       Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Publicos (IMCP) ( Meksiko Institut Akuntan Publik)) (dihapus dari papan pada tahun 1987 karena non-pembayaran iuran, dilanjutkan pada tahun 1995 )
g.      Belanda (Nederlands Instituut van Registeraccountants (NIVRA) ( Netherlands Institute of Registered Auditor))
h.      Inggris dan Irlandia (dihitung sebagai salah satu) (Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales (ICAEW), Institute of Chartered Accountants of Scotland (ICAS), Institute of Chartered Accountants di Irlandia (ICAI), Asosiasi Chartered Certified Accountants (ACCA), Chartered Institute of Management Akuntan (CIMA), dan Chartered Institute of Public Finance and Accounting (CIPFA)
i.        Amerika Serikat (American Institute Akuntan Public (AICPA)


2. International Financial Reporting Standards ( IFRS )
A.    Pengertian International Financial Reporting Standards (IFRS)
International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirancang sebagai bahasa global umum untuk urusan bisnis sehingga rekening perusahaan dapat dimengerti dan dapat dibandingkan melintasi batas internasional. Mereka adalah konsekuensi dari meningkatnya kepemilikan saham internasional dan perdagangan dan sangat penting bagi perusahaan yang memiliki transaksi di beberapa negara. Mereka semakin menggantikan banyak standar akuntansi nasional yang berbeda. Aturan yang harus diikuti oleh akuntan untuk menjaga Pembukuan yang sebanding, dimengerti, dapat diandalkan dan relevan sesuai dengan pengguna internal maupun eksternal.
            IFRS dimulai sebagai upaya untuk menyelaraskan akuntansi di Uni Eropa tetapi nilai harmonisasi dengan cepat membuat konsep yang menarik di seluruh dunia. Mereka kadang-kadang masih disebut dengan nama aslinya Standar Akuntansi Internasional (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC). Pada tanggal 1 April 2001, baru Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) mengambil alih dari IASC tanggung jawab untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Selama pertemuan pertama Dewan baru diadopsi IAS dan standar yang ada Standing Committee Interpretasi (SICs). The IASB terus mengembangkan standar menyebut standar baru Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
            Dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, manajemen harus menggunakan penilaian dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Dalam membuat penilaian itu, IAS 8,11 mengharuskan manajemen untuk mempertimbangkan definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan, dan biaya.


B.     Lembaga International Accounting Standards Board (IASB)
Pada tanggal 31 Desember 2001, Standar Akuntansi International Foundation (IASF) didirikan sebagai organisasi bebas pajak di negara bagian AS dari Delaware . Pada tanggal 6 Februari 2001, International Financial Reporting Standards Foundation juga dimasukkan sebagai pajak dibebaskan organisasi di Delaware . The International Accounting Standards Board (IASB) adalah entitas induk dari IFRS Foundation, akuntansi standar - setter independen yang berbasis
Struktur IASB memiliki fitur utama sebagai berikut: IFRS Foundation adalah sebuah organisasi independen yang memiliki dua badan utama, Pengawas dan IASB, serta IFRS Dewan Penasehat dan Komite Interpretasi IFRS (dahulu IFRIC). IASC Yayasan Pembina menunjuk anggota IASB, melakukan pengawasan dan meningkatkan dana yang dibutuhka , tetapi IASB bertanggung jawab untuk menetapkan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (standar akuntansi internasional).

a.       Para anggota ( per Juli 2012) adalah IASB :
Hans Hoogervorst ( Ketua ) , Belanda , mantan Menteri Kesehatan,
b.      Menteri Keuangan Ian Mackintosh ( Wakil Ketua ), Selandia Baru.
c.        mantan Coopers & Lybrand, Chief Accountant Australian Securities and Investments Commission.
d.      Stephen Cooper, Inggris, UBS Investment Research
e.       Phillipe Danjou, Perancis, mantan Arthur Andersen, AMF (Otoritas Pasar Keuangan Perancis)
f.       Martin Edelmann, mantan Pelaporan Group di Deutsche Bank AG.
g.      Jan Engström , Swedia , mantan Volvo Group
h.       Patrick Finnegan , Amerika Serikat, sebelumnya dari CFA Institute Gary Kabureck (USA).
i.        Sue Lloyd (Selandia Baru).
j.        Amaro Luiz de Oliveira Gomes (Brazil)
k.      Patricia McConnell, Amerika Serikat, mantan Bear Stearns
l.        Takatsugu Ochi (Jepang)
m.    Darrel Scott (Afrika Selatan)
n.      Mary Tokar (USA)
o.      Chungwoo Suh (Republik Korea)
p.      Zhang Wei - Guo, Cina, mantan profesor di Shangha , Cina Acc. Komite standar.
source:
www.en.wikipedia.org