Tugas Minggu ke- 11, 12,
dan 13
• Buatlah 1 contoh laporan
keuangan perusahaan riil dan universal (neraca dan laporan R/L) !
PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)
URAIAN
|
2010
|
2009
|
Rasio
|
PENDAPATAN JASA ANGKUTAN
|
5.082.882
|
4.724.383
|
107,59
|
BEBAN POKOK PENDAPATAN
|
3.992.477
|
3.833.369
|
104,15
|
LABA KOTOR JASA ANGKUTAN
|
1.090.406
|
891.013
|
122,38
|
Laba (Rugi) Operasi
|
108.671
|
113.819
|
95,48
|
BEBAS USAHA
|
|||
Beban Penjualan
|
14.303
|
48.558
|
29,45
|
Beban Umumdan Administrasi
|
1.058.729
|
898.597
|
117,82
|
Jumlah Bebas Usaha
|
1.073.042
|
947.156
|
113,29
|
LABA USAHA
|
126.035
|
57.677
|
218,52
|
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
|
|||
Pendapatan Bunga
|
26.157
|
98.280
|
26,61
|
Lain-lain Bersih
|
130.605
|
60.447
|
216,07
|
Jumlah Pendapatan (Beban) lain-lain Bersih
|
156.762
|
158.727
|
98,76
|
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
|
282.797
|
216.405
|
130,68
|
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
|
|||
Pajak Kini
|
(46.164)
|
(9.154)
|
504,26
|
Pajak Tanggungan
|
(20.533)
|
(51.526)
|
39,89
|
(66.698)
|
(60.680)
|
109,92
|
|
LABA SEBELUM MINORITAS
|
216.099
|
155.724
|
138,77
|
HAK MINORITAS
|
236
|
(924)
|
25,68
|
LABA BERSIH
|
216.336
|
153.800
|
139,75
|
• Apa arti dari C S R tentang
tanggung jawab social suatu bisnis pada masyarakat dan berilah 1 contoh
perusahaan riil dan universal untuk implementasi C S R ?
Sebagai Perusahaan
Perkebunan yang bergerak di bidang industri kelapa sawit, keberadaan Perusahaan
di tengah masyarakat tentu saja berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan
tanggung jawab terhadap lingkungannya.
Corporate Social Responsibility
(CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap
lingkungannya, minimal di tempat mereka melakukan kegiatan usahanya dan hal ini
sudah merupakan misi perusahaan, sehingga sebuah Perusahaan yang ingin
melakukan kegiatan usahanya secara berkesinambungan, harus mau dan mampu
melakukan program CSR dengan sebaik-baiknya. Konsep CSR berkaitan erat dengan konsep sustainability development
(pembangunan yang berkelanjutan). Dengan demikian, konsep CSR memiliki arti
bahwa selain memiliki tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para
pemegang saham dan untuk menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang
berlaku, suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral, etika dan
filantropik.
Dalam usahanya mencapai
kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan, maka perusahaan menjalankan
program CSR dengan cara mengembangkan dan memelihara kesejahteraan masyarakat
dengan sebanyak banyaknya menggerakkan inisiatif masyarakat itu sendiri melalui
penyediaan jasa/pelayanan teknis. Hal ini dalam rangka mendorong masyarakat ke
arah swadaya (self help) secara spontan dengan bergotong royong dan
memanfaatkan segenap potensi yang tersedia.
Contoh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tambang
Perusahaan memiliki
tanggung jawab, contoh pada perusahaan tambang. Terdapat peraturan yang
mengatur tanggung jawab sosial pada perusahaan tambang, yaitu UU No. 4 Tahun
2009 tentang Minerba. Pada pasal 95 undang-udnang ini secara tegas dinyatakan
bahwa pemegang IUP dan IUPK berkewajiban untuk melaksanakan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat setempat. Berbagai contoh pelaksanaan tanggung jawab
sosial pada perusahaan tambang antara lain meliputi pembangunan fasilitas
pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian lingkungan di daerah
sekitar tambang.
Implementasi CSR dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat sebagai subjek sekaligus pusat dari seluruh aktivitas dengan berpegang pada prinsip :
• Berdasarkan needs (kebutuhan), bukan wants (keinginan) masyarakat.
• Spesifik, yaitu memperhatikan permasalahan, aspirasi, kemampuan serta
potensi masyarakat setempat
• Bertujuan untuk mengarahkan masyarakat menuju sikap kemandirian,
Melalui program yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan perusahaan.
• Partisipasi aktif sebanyak-banyaknya dari masyarakat
Partisipasi masyarakat adalah kunci utama keberhasilan implementasi program CSR. Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi ditentukan oleh relevansi antara program yang akan dilaksanakan dengan kebutuhan riil masyarakat. Harapan akhirnya adalah masyarakat dapat menikmati taraf hidup yang lebih baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi sebagai buah nyata dari kerja keras dan ketekunan belajar mereka sendiri. Sementara program-program CSR yang dijalankan lebih merupakan suplemen tambahan untuk membantu masyarakat memperbaiki kehidupan sosial.
• Jelaskan perkembangan
bisnis internasional pada kurung waktu 5 tahun terakhir dan 10 tahun mendatang
!
Bisnis internasional mulai
berkembang sejak akhir PD II dan memberi dimensi baru bagi studi ekonomi dan manajemen.
Salah satu disiplin ilmu yang dianggap dekat dengan studi bisnis internasional,
adalah ekonomi internasional dan perdagangan internasional. Adapun yang
membedakan antara ekonomi internasional/ perdagangan internasional dengan
bisnis internasional adalah sebagai berikut: Ekonomi internasional (perdagangan
internasional), menitikberatkan perhatiannya kepada hubungan ekonomi antar
Negara. Sedangkan bisnis internasional, focus perhatiannya adalah pelaku
(perusahaan) yang memainkan peran dalam bisnis internasional.
Dimasa lalu bisnis internasional tidak berkembang dengan pesat dikarenakan alas an-alasan berikut:
PD II hanya dikenal sebagai
era kehancuran dan peperangan, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi
ekonomi serta kerjasama ekonomi antar Negara-negara. Pada masa tahun 1914-1950.
Strategi kerjasama internasional, investasi portofolio tanpa keterlibatan
manajerial. Dimana periode ini perdagangan internasional didominasi oleh
perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
Meningkatnya kegiatan bisnis internasional dimulai sejak berakhirnya PD II (kolonialisme) dengan semakin berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi Negara-negara yang baru merdeka. Terlebih lagi dengan dianutnya politik ekonomi terbuka yang dipelopori oleh AS dan Negara-negara industri barat lainnya.
Selanjutnya Pang Lay Kim, dalam bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan yang sedang berubah”, mengatakan bahwa meningkatnya kegiatan bisnis internasional setelah PD II sampai awal 1960, telah memberikan kesempatan kepada semua perusahaan modern untuk memasuki pasar internasional dan menempatkan diri dalam deretan MNC.
Meningkatnya kegiatan bisnis internasional dimulai sejak berakhirnya PD II (kolonialisme) dengan semakin berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi Negara-negara yang baru merdeka. Terlebih lagi dengan dianutnya politik ekonomi terbuka yang dipelopori oleh AS dan Negara-negara industri barat lainnya.
Selanjutnya Pang Lay Kim, dalam bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan yang sedang berubah”, mengatakan bahwa meningkatnya kegiatan bisnis internasional setelah PD II sampai awal 1960, telah memberikan kesempatan kepada semua perusahaan modern untuk memasuki pasar internasional dan menempatkan diri dalam deretan MNC.
Disamping meningkatnya
perdagangan internasional dalam arti kegiatan ekspor-impor, investasi antar
Negara juga mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir 1960-an, banyak
perusahaan baik negara maupun swasta, secara pesat telah melanggar batas-batas
nasional dan sering mengabaikan hambatan-hambatanpolitik dan ekonomi
tradisional. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain berusaha memanfaatkan
peluang pasar bebas untuk tetap mempertahankan produksi skala masal, sehingga
perusahaan-perusahaan tersebut harus mendcari psar-pasar baru dan memperluas
pasar-pasar yang ada. Dengan investasi, perusahaan dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Kegiatan
perusahaan-perusahaan tersebut dimungkinkan oleh strategi nasional suatu
Negara. Dalam hal ini contoh yang menarik adalah usaha kerjasama antara Negara
eropa untuk melakukan integrasi ekonomi dalam kelompok MEE. Adanya hambatan
tarif baru di MEE bagi barang-barang AS dan ditambah dengan keuntungan
potensial pasaran missal baru telah memicu investasi langsung Amerika di Eropa.
Perkembangan investasi luarnegeri juga, menggambarkan
adanyta pergeseran dalam kegiatan perdagangan internasional. Dengan
mendahulukan kegiatan investasi langsung di luar perdagangan ekspor-impor dan
investasi portofolio, dimana perusahaan asing langsung terlibat dalam
masalah-masalah internal Negara-negara yang dimasukinya.
Perkembangan bisnis internasional tidak lepas dari
perkembangan ekonomi dan perdagangan internasional. Dalam perdagangan
internasional tejadi perkembangan dari konsep absolute advantage kepada konsep
comparative advantage, adanya pergeseran strategi dari bentuk kegiatan
perdagangan ekspor-impor kebentuk penanaman modal langsung maupun tidak
langsung. Perluasan kegiatan bisnis internasional semakin memberi peluang bagi
usah pengembangan ekonomi dengan mengembangkan bisnis internasional,
perusahaan-perusahaan nasional akan bisa memperluas pemasarannya dari pasar
local ke pasar dunia.
Alasan yang melatarbelakangi pengembangan bisnis
internasional, adalah:
Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas. Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya perusahaan-perusahaan AS ke pemasaran internasional adalah
Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam Negara.
Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas. Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya perusahaan-perusahaan AS ke pemasaran internasional adalah
Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam Negara.
Perusahaan-perusahaan AS melakukan perdagangan
internasional karena terbukanya peluang bagi produk-produk mereka di Negara
lainnya.
Adanya peralihan dari dua actor menjadi multiaktor, inti dari peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku bisnis internasional, yang semula didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS, kemudian ditambah dengan perusahaan-perusahaan eropa barat, jepang dan dari dunia ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatakan diri kedalam kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya badan-badan internasional seperti IMF, bank dunia. PBB terhadap perusahaan-perusahaan multinasional. Perkembangan bisnis internasional dari bentuk klasik yakni strategi ekspor-impor kebentuk penanaman modal asing secara langsung. Strategi perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan bumi internasional. Karena dalam bentuk/ strategi seperti ini dimana perusahaan-perusahaan tidak mengekspor produknya, tetapi mengekspor manajemennya. Ini berarti ada pengaruh manajerial langsung ke Negara tuan rumah.
Adanya peralihan dari dua actor menjadi multiaktor, inti dari peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku bisnis internasional, yang semula didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS, kemudian ditambah dengan perusahaan-perusahaan eropa barat, jepang dan dari dunia ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatakan diri kedalam kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya badan-badan internasional seperti IMF, bank dunia. PBB terhadap perusahaan-perusahaan multinasional. Perkembangan bisnis internasional dari bentuk klasik yakni strategi ekspor-impor kebentuk penanaman modal asing secara langsung. Strategi perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan bumi internasional. Karena dalam bentuk/ strategi seperti ini dimana perusahaan-perusahaan tidak mengekspor produknya, tetapi mengekspor manajemennya. Ini berarti ada pengaruh manajerial langsung ke Negara tuan rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar