Pro
Kontra Kenaikan BBM
Kita
semua tahu, BBM yang merupakan hasil kekayaan alam bangsa Indonesia. Hasil
kekayaan alam yang dapat punah dan tidak dapat diperbaharui. Musti dihemat
penggunaannya, kalo perlu dicarikan energi pengganti sehingga nantinya dapat
dinikmati oleh anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, BBM
merupakan sumber energi bagi berputarnya roda kehidupan sosial, politik dan
ekonomi bangsa. Tanpa BBM, kehidupan rakyat akan sangat sulit karena segala
aktifitas yang berlangsung dimuka bumi banyak ditentukan oleh BBM itu sendiri.
Apabila
terjadi kenaikan harga BBM, sudah barang tentu harga-harga kebutuhan pokok,
seperti: kebutuhan sandang, papan dan pangan juga akan naik. Kenaikan kebutuhan
pokok banyak dipicu oleh kenaikan harga BBM itu sendiri. BBM saat ini masih
menjadi primadona sumber energi bagi kendaraan bermotor dan perindustrian yang
ada di dunia. Berbeda dengan sumber energi pengganti, seperti: energi gas,
energi cahaya matahari dan energi nuklir masih belum sepenuhnya atau masih kecil pemanfaatannya untuk segala
aktifitas yang berlangsung di muka bumi. Untuk itu, mari kita sama-sama
berhemat dalam menggunakan BBM.
Jika
dikaitkan dengan rencana 3 sampai 4 tahun kedepan, pemerintah akan menghapus
kelangsungan BBM bersubsidi secara bertahap adalah sudah tepat, karena selama
ini BBM bersubsidi sangat memberatkan dan menjadi beban pengeluaran APBN
bangsa. Dengan adanya penghapusan BBM bersubsidi secara bertahap hingga dihapus
secara menyeluruh, maka APBN bangsa Indonesia lambat laun akan menjadi sehat
pula, apalagi kalau pengalokasiaannya pada pembelian kebutuhan-kebutuhan yang
bermanfaat, demi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia dari
Sabang hingga Marauke.
Sementara
untuk Sumber Daya Alam bangsa Indonesia, seperti: Minyak, Nikel, Batubara dan lain
sebagainya, dalam kenyataannya memang banyak melimpah, namun bangsa Indonesia
belum mengelola secara optimal. Dengan pengelolaan secara baik, diharapkan akan
menjadi nilai lebih bagi peningkatan pendapatan perkapita bangsa Indonesia.
Sebaliknya bangsa Singapura yang hanya memiliki Sumber Daya Alam sedikit bahkan
bisa dibilang tidak memiliki Sumber Daya Alam, mereka mampu memiliki pendapatan
perkapita 13 kali lipat lebih besar dari pendapatan perkapita bangsa Indonesia.
Hal ini dapat dilakukan negara Singapura karena bangsa Singapura mampu
membangun infrakstruktur, membangun Sumber Daya Manusia dan mengolah Sumber
Daya Alam secara efektif, efesiensi dan seoptimal mungkin. Walaupun Singapura
harus mengimpor Sumber daya Alam dari negara lain. Mereka mampu mengolah bahan
mentah menjadi bahan jadi, dengan kriteria memiliki daya saing dan nilai jual
di pasaran international.
Dengan
melihat pendapatan perkapita bangsa Indonesia tersebut, perlu kiranya
pemerintah mengantisipasi dengan mencari peluang, inovasi dan alternatif
sehingga pendapatan perkapita bangsa Indonesia juga akan meningkat seperti yang
dimiliki oleh pendapatan perkapita bangsa Singapura. Dengan demikian, apabila
harga-harga kebutuhan pokok naik, maka rakyat tidak akan menjerit dan keberatan
bahkan malah mendukung kebijakan pemerintah.
Mengenai
opini saya terhadap pro dan kontra masyarakat terhadap kenaikan harga BBM yang
diterbitkan pemerintah, jika dikaitkan dengan pelaksanaannya di lapangan.
Menurut saya, keputusan pemerintah menaikkan BBM adalah sudah benar dan sesuai
dengan hati nurani rakyat bangsa Indonesia. Walaupun dalam kenyataan, ada
sebagian kelompok yang tidak setuju dan netral terhadap keputusan kenaikan BBM
yang diterbitkan pemerintah. Mereka tidak setuju, lantaran mereka mungkin sudah
begitu berat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, selain itu BBM
bersubsidi juga banyak dimanfaatkan golongan menengah keatas, sementara
golongan menengah kebawah harus menanggungnya. Ada juga yang setuju atau tidak
setuju karena adanya iming-iming dan tekanan dari kelompok sosial politik
tertentu guna alasan tertentu dari kelompoknya, serta mungkin yang netral atas
segala keputusan yang diterbitkan pemerintah. Sedangkan saya secara pribadi
sangat setuju akan keputusan yang diterbitkan pemerintah, menaikkan BBM
bersubsidi secara bertahap 3 sampai 4 tahun kedepan. Namun hendaknya tetap
dicari solusi dan alternatif guna meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia
selama berlangsungnya kenaikan harga BBM secara bertahap.
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/06/16/pro-kontra-kenaikan-bbm-569196.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar