Selasa, 27 November 2012

Pengantar Bisnis (tulisan 2)


PENGANTAR BISNIS

  


TULISAN      : 2. Tantangan Dunia Usaha Menyongsong Era Globalisasi
      Ekonomi

KELAS          : 1EB21



NAMA
NPM
AQLI AULIAWATI
21212022
FIKRIA ADDINA
22212950
INTAN RISMAR MASYITOH
23212754
PUTRI ARISTYA DEVI
25212756
RESTI JENITA
26212147



PENDAHULUAN




Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam Iaju yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi dan komunikasi sangat penting, yang dapat menyebabkan terjadinya penipisan batas-batas antar negara ataupun antar daerah di suatu wilayah.
Era globalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia termasuk usaha kecil, karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi, live cycle product relatif pendek mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif cepat.
Dewasa ini dunia bisnis menghadapi beberapa tantangan besar, jarak geografis dan budaya yang telah menyempit dengan munculnya pesawat udara, mesin fax, sambungan telepon dan komputer global serta siaran televisi satelit, kemajuan-kemajuan ini telah merangkul negaranegara di seluruh dunia ke dalam satu ekonomi global, dalam ekonomi global, perusahaan harus menanggapi kecenderungan pasar seraya tetap bertanggung-jawab melindungi lingkungan.
Mereka juga harus memusatkan perhatian pada pelanggan jika mereka ingin berhasil di pasar global. Maka dari itu kiranya perlu diuraikan strategi-strategi yang selayaknya dilakukan perusahaan-perusahaan dalam menyongsong era globalisasi.



ISI


2.    Tantangan Dunia Usaha Menyongsong Era Globalisasi Ekonomi

Semanjak paradigma pembangunan Indonesia berubah pada pertengahan 80-an, dari prinsip government driven growth ke paradigma public driven growth, maka pemerintah seharusnya hanya berperan sebagai penentu arah kebijaksanaan pembangunan ekonomi. namun kenyataannya tidak demikian, sebagai akibat praktik manajemen kebijaksanaan ekonomi nasional yang masih serba sentralistik. akibatnya, swasta memang tumbuh, tetapi dengan moral ketergantungan yang berlebihan terhadap kegiatan proyek-proyek pemerintah  yang sentralistik, sehingga jiwa kewirausahaan para pengusaha menjadi tumpul bahkan mati.
Dapat dicatat beberapa kelemahan yang melekat pada usaha swasta Indonesia selama ini. Pertama , terdapat nya pertimpangan struktural dari komposisi pelaku bisnis dan penguasaan aset antara usaha besar dengan usaha menengah dan kecil, yang kemudian menciptakan iklim kecemburuan dan kebencian. Selanjutnya, jenis usaha-usaha mereka tidak terfokus pada suatu usaha yang sesuai kompetensi produktif mereka dan akhirnya, kelemahan yang berkaitan dengan etika bisnis dan etos kerja mereka yang rendah. Sebagian pengamat menganggap bahwa sebenarnya era globalisasi perekonomian dapat menjadi lokomotif yang dapatmenarik gerbong para pengusaha Indonesia untuk maju dan berkembang. Namun bagi kelompok lainnya, justru kondisi tersebutdianggap sulit dapat terealisasi.
Namun terlepas dari kelompok pro maupun kontra, maka yang penting saat ini dilakukan atau diupayakan oleh berbagai pihak adalah bagaimana dapat mendorong para pengusaha daerah agar dapattetap menjalankan usahanya dengan baik dalam era yang tidak menentu. Beberapa upaya tersebut diataranya : Pertama, harus dimulai oleh pemerintah nasional dan daerah sendiri untuk secara tegas menerapkan strategi pembangunan ekonomi kontemporer yang ditekankan pada “resources based strategy”. Selanjutnya, untuk sementara waktu pemerintah nasional atau daerah harus berinisisatif mengembangkan strategy kewirausahaan bagi pengusaha secara mandiri.

Pada dasarnya, memang peluang bisnis dalam era globalisasi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah diidentifikasi. Karena itu, para pengusaha hendaknya mempunyai pedoman-pedoman tertentu guna dapat menangkap peluang bisnis yang ada. Tetapi, perlu disadari bahwa pada hakikatnya, meskipun berbagai hal tersebut diatas dapat diselesaikan. Seperti, ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pengusaha selama ini ternyata kebanyakan diantara mereka hanyalah sebagai pengusaha “komprador”. Sedang dipihak  pemerintah, manajemen ekonomi pemerintah masih sangat bersifat birokrasi yang protektif, selektif.
Namun kemudian, mengahadapi kondisi dewasa seperti ini, maka para pengusaha harus tetap bersikap optimis, karena tidak ada pilihan lain untuk menganggap bahwa globalisasi adalah peluang ekonomi yang mungkin dapat memberi manfaat, sehingga harus dipersiapkan dalam menghadapinya.
Secara makroada beberapa strategi yang dapat ditempuh pengusaha agar para pengusaha dapat menjadi pejuang pembangunan ekonomi nasional secara efisien. Pertama, perlu melakukan reorientasi tentang usaha yang hendak dikelola.  Kemudian perlu melakukan restrukturisasi di bidang organisasi maupun keuangan. Kemudian, pengusaha  harus melakukan langkah ketiga yakni aliansi usaha, baik secara strategis maupun kompetitif. Akhirnya kami dapat simpulkan bahwa era globalisasi ekonomi adalah sebuah keharusan sejarah dari siklus hidup umat manusia yang tidak dapat dielakkan.



PENUTUP

Kesimpulan             :

Ø  kelemahan yang melekat pada usaha swasta Indonesia selama ini. Pertama , terdapat nya pertimpangan struktural dari komposisi pelaku bisnis dan penguasaan aset antara usaha besar dengan usaha menengah dan kecil, yang kemudian menciptakan iklim kecemburuan dan kebencian.
Ø  Pada dasarnya, memang peluang bisnis dalam era globalisasi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah diidentifikasi. Karena itu, para pengusaha hendaknya mempunyai pedoman-pedoman tertentu guna dapat menangkap peluang bisnis yang ada. Tetapi, perlu disadari bahwa pada hakikatnya, meskipun berbagai hal tersebut diatas dapat diselesaikan.

Daftar Pustaka        :

1.  Senin, 5 november 2012, Pukul 12:24

Analisis perekonomian nasional &internasional , Dr. Marsuki DEA


Tidak ada komentar: