KULINER KHAS KARAWANG
1. Sorabi Hijau
Sorabi tuh makanan khas tradisional dari
Indo, biasanya yang terkenal tuh di Bandung sama Solo..hoho..
Nah, sekarang gw mau bahas Sorabi yang
ada di Dengklok.. Dengklok yang dimaskud dsini tuh kota Rengasdengklok yang
bersejarah itu,haha.. Tempat Bung Karno diculik ama pemuda2 .
Anyway, Dengklok tuh Lokasinya tuh
kurang lebih 15 km ke arah utara dari Karawang Barat. Jadi kalo mau ksini tuh
dari tol Jakarta-Cikampek, keluar pintu gerbang tol Karawang Barat, habis tuh
lurus aja trus, ke arah Tanjung Pura, ada papan petunjuknya kok, Nah nanti tuh
bakal kliatan ada terminal namanya terminal Tanjung Pura, dari situ tanya2 aja
sama org, pasti tau.. susah dijelasin dsini,ahhaa..
Sorabi ini tuh adanya deket kuburan,
makanya sering disebut juga Sorabi Kunti (serem ama yak,haha..) Tapi nama toko
sebenernya tuh Sorabi Hijau Hidup Baru..hoho..
Nah sorabi disini enak TOP BGT!! haha..
gw blom pernah ktmu sorabi yg seenak ini kalo makan sorabi di tpt laen, Bandung
sih biasanya, haha.. Jauh deh ama NHI punya.. Tapi ke Solo blum perna sih,
gataw d,haha.. Sorabi ini adonannya dibuat dari daon suji sama pandan, jadi
warnanya ijo.. Adonannya tuh ditaruh di tpt cetakan yang dari tembikar gt, trus
dibakar pakai arang, biasa sih sbenernya,haha.. Tapi wangi pandannya tuh brasa
bgt, nah yg ngebuat mantepnya tuh saos kincanya.. Dsini ada 2 macem, durian
sama yg pandan biasa.. Dua2nya mesti coba deh, ga rugi, haaha…
Harganya juga murah kok, 5 tangkep
sorabi, dgn 1 tangkep tuh 2 potong, sekitar 15 rb.. Jadi 1 tangkep kira2 3000
rp, murah kan,hahaa.
2.
Opak Ketan Rawagede
Opak Ketan RawagedeOpak ketan Rawagede
bentuknya kecil-kecil, sangat berbeda sekali dengan Opak Ketan buatan Cibuaya
yang besar-besar. Jadi hanya 2 kali gigit langsung habis. Kelebihannya adalah
pada rasanya yang renyah dan gurih terutama untuk opak yang baru dibakar.
Opak ketan mungkin hampir ada di tiap
daerah, tetapi Opak Ketan di Rawagede ini memiliki rasa yang lain dari yang
lain. Ada rasa khas tersendiri dibanding opak-opak ketan lainnya. Padahal di
Rawagede juga beredar opak buatan daerah lainnya di Karawang yakni dari Kec.
Cibuaya yang besar-besar.
Opak Ketan Rawagede yang hingga kini
masih bertahan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Opak Ketan tersebut
tidaklah terlalu istimewa. Bahan-bahan yang biasa beredar dipasaran sudah cukup
baik menghasilkan Opak Ketan yang gurih dan garing. Beras ketan, santan kelapa,
sedikit garam sudah cukup untuk menghasilkan opak ketan yang gurih dan garing.
Tetapi kadang juga ampas kelapa dicampurkan kedalam adonan opak untuk
menghasilkan effek garing yang lebih.
Hal terberat dalam pembuatan Opak Ketan,
adalah pada proses dari nasi menjadi bahan opak yang lembut (orang Rawagede
menyebutnya ’Gindel’) yaitu dengan cara ditumbuk secara tradisional menggunakan
Lumpang dan Halu.
Proses dari ‘gindel’ menjadi opak adalah
dengan cara di tekan-tekan dengan menggunakan alat berbentuk pipa kecil
seukuran pipa kran air. Setelah ‘gindel’ tersebut menjadi tipis, kemudian
dijemur hingga kering. Setelah kering, biasanya ujung-ujung opak tersebut
digunting supaya membentuk bulatan kecil yang rapi. Barulah kemudian di bakar
dengan menggunakan arang.
Harga opak ketan tersebut relatif masih
sangat murah sekali, yaitu Rp 200,- per buah. Dan berhubung masih sangat
tradisional, maka tidak ada kemasan khusus yang disediakan. Hanya kantong plastik
keresek biasa yang dipakai untuk membungkusnya atau plastik bening kiloan.
Sebetulnya kalau mau dibenahi dengan
benar paling tidak dibuat kemasan khusus yang lebih bagus, baik dan menarik,
Opak Ketan Rawagede Kecamatan Rawamerta ini bisa di promosikan atau dijual di
area Monumen Rawagede sebagai salah satu buah tangan khas Rawagede.
Sayangnya, sampai sekarang belum ada
satu orang pun yang ikut mengembangkan makanan khas ini. Ada yang tertarik
untuk mendayagunakan para pembuat Opak Ketan Rawagede tersebut?
3.
Ikan Gabus Bumbu Pucung
Kali ini tujuannya hanya di Karawang
bagian utara, tepatnya di Desa Panyingkiran Kecamatan Rawamerta.
Desa Panyingkiran Rawamerta di sebuah
warung kecil dipinggiran irigasi, tepatnya di Pertigaan
Panyingkiran-Rengasdengklok-Lemahabang Wadas Menu khas kali ini adalah Sayur
Ikan Gabus Bumbu Pucung. Menu khas ini sebenarnya masakan khas Betawi yang
disebut “Gabus Pucung” yaitu Ikan Gabus yang dimasak dengan pucung/keluwak
(mirip dengan masakan Rawon khas Jawa Timur). Satu kilogram Ikan Gabus, yang
jumlahnya antara tiga dan empat ekor, dapat dimasak menjadi lima porsi. Seporsi
sayur gabus dijual Rp. 6,000 – 12.000,- Sedangkan gabus segar dipatok harga
Rp.35.000,- per kg.
Ikan Gabus memiliki nilai ekonomi yang
tinggi dan dijual dalam keadaan hidup, segar maupun menjadi gabus asin. Menurut
pak Nana (38) salah seorang pemasok ikan gabus di warung makan, bahwa ikan
gabus yang Ia peroleh berasal dari tangkapan alam, bukan dari hasil budidaya.
Nah loh, pantesan mahal. Apalagi penyebarannya tidak merata, hanya ada di
Lemahabang, Rawamerta, Telagasari Karawang dan loncat ke Bekasi di Kec.
Sukatani dan pengelolanya biasanya masih keturunan Betawi.
Ikan Gabus termasuk Famili Channidae
dengan nama ilmiahnya Channa Striata. Mempunyai beberapa nama daerah
diantaranya Ikan Kutuk (Jawa), Ruan/Haruan (Kalimantan), dan Ikan Deleg
(Palembang). Ikan gabus mempunyai ciri-ciri : berwarna coklat kehitaman, bagian
bawah perut berwarna cerah, sisi badan mempunyai pita yang mengarah kedepan.
Bentuk kepalanya menyerupai kepala ular sehingga dalam Bahasa Inggrisnya
disebut Snakehead Murrel.
Meskipun Ikan Gabus di Indonesia sangat
popular dan digemari, tetapi sampai saat ini ikan gabus belum banyak
dibudidayakan. Ikan Gabus merupakan ikan air tawar daerah tropis seperti Afrika
dan Asia termasuk Indonesia. Sebagian besar produksi Ikan Gabus di Indonesia
berasal dari tangkapan alam. Lama-lama bisa jadi bakal punah.
Dari 100 gram Ikan Gabus mengandung
energi 74 kkal, Protein 25,2 gr, lemak 1,7 gr, kalsium 62 mg, phosphor 176 mg,
besi 0,9 mg, dan vitamin A 47 RE. Disamping itu, ikan gabus merupakan
satu-satunya ikan yang mempunyai kandungan albumin sangat tinggi. Albumin
merupakan salah satu jenis protein penting yang sangat diperlukan tubuh manusia
setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka.
Melihat potensi pasar yang sangat besar
dan manfaatnya bagi kesehatan, maka pengembangan teknologi budidaya Ikan Gabus
di Indonesia perlu segera dilakukan agar tidak punah karena setiap hari ikan
ini diburu untuk dihidangkan.
Kelezatannya mampu mengobati rasa penat
Semoga resep ini bermanfaat bagi yang suka menyantap Ikan Gabus.
(kucing..kali..menyantap..he..he..he..).
4.
Kue Gonjing, Lezat dan Murah Meriah
Gonjing merupakan makanan tradisional
yang terbuat dari tepung beras dan kelapa. Lezat dimakan dengan ditaburi gula
putih atau enak juga dengan saos. Yang pasti penganan atau jajanan khas
nusantara ini dari segi rasa tidak kalah dengan jajanan modern seperti donat.
Secara kesehatan, bahan alami yang dipakai tanpa bahan pengawet membuat
kesehatannya terjaga.
Makanan ini, di Karawang disebut
Gonjing, di Jakarta Kue Pancong, begitupun di Medan, sedangkan di Bandung
dikenal dengan nama Bandros. Perbedaan nama ini merupakan hal yang biasa
diberbagai daerah. Selain perbedaan nama, gonjing pun biasanya dijual dengan
dua cara, pertama dijajakan dalam bentuk yang sudah dibuat sebelumnya atau yang
kedua bisa juga dimasak langsung dan dimakan selagi hangat. Untuk yang kedua,
biasanya gonjing dijual secara berkeliling dengan gerobak yang ditanggung
ataupun didorong. Harganya? tentunya terjangkau, berkisar antara 5oo rupiah
hingga seribu rupiah. Biasanya Gonjing dijual secara berkeliling.
5.
Pepes Walahar ( Pak Dirja )
Alamat : Bendungan Walahar,Kawasan
Industri Texmaco,Jl.Raya Kosambi No 37.
Inilah PEPES yang kondang di
karawang.Lokasinya tak jauh dari pintu tol karawang timur yang menuju ke
kawasan industriTexmaco.Disini anda akan menemukan sebuah bendungan yang bernama
walahar.Lokasi kedai pepesnya terletak di seberang bendungan,melalui sebuah
jembatan kecil. Menu yang paling dicari oleh banyak orang sudah tentu adalah
pepes-nya, ada beberapa jenis pepes disini, diantaranya : pepes ayam, pepes
jambal, pepes jamur, pepes teri, pepes oncom, pepes ikan mas, pepes tahu, dan
pepes usus. Pepes ini biasa disajikan bersama lalapan, tahu dan tempe goreng,
serta sambal terasi.
Tetapi yang menjadi menu favorit warga
sekitar adalah pepes jambal.Dengan ikannya yang empuk dan gurih dalam balutan
yang sedap betul yang biasanya disediakan dengan aneka lalapan ,tahu,dan tempe
goreng serta sambal terasi.Bila anda ingin berkunjung ke kedai milik H.dirja
ini silahkan ikuti petunjuk Alalmat di atas.
Pepes Walahar cukup kondang di telinga
orang-orang Karawang dan juga orang luar kota, tak jarang banyak yang rela
jauh-jauh datang dari luar kota untuk menikmati kelezatan pepes disini. Kedai
ini didirikan oleh H. Dirdja dan Hj. S. Kurnia sejak tahun 1987, namun lebih
terkenal dengan nama Pepes Walahar karena lokasinya berdekatan dengan bendungan
Walahar yaitu terletak di seberang bendungan.
Ada beberapa pilihan tempat makan bagi
pengunjung, yaitu di pendopo atau saung-saung kecil yang terletak di belakang
tempat makan tersebut. Semua pepes dimasak secara tradisonal dengan kayu bakar.
Pepes-pepes yang sudah dibumbui dan dibungkus daun dibakar di atas panggangan
yang lumayan besar dengan api yang menyala.
6.
Soto Gempol
Soto yang satu ini sangat terkenal di
kota Karawang, siapa lagi kalau bukan Soto Gempol. Sebagian besar warga
Karawang sudah sangat mengenal soto Gempol, maklumlah soto ini sudah ada sejak
tahun 1980-an oleh H. Abdul Syukur dan Hj. Fatimah.
Menu andalan disini sudah tentu adalah
Soto Gempol-nya, tersedia 4 pilihan soto diantaranya : soto ayam, soto daging,
soto babat, dan soto usus. Tapi jika mau mencoba semuanya tinggal pesan saja
soto campur. Soto Gempol mirip dengan Soto Betawi, Cuma Soto Gempol warna
kuahnya lebih kekuningan sedangkan Soto Betawi kuah santannya berwarna putih.
Biasanya disajikan bersama taburan emping dan daun bawang, disertai dengan acar
dan perasan jeruk nipis membuat soto ini menjadi semakin gurih dan lezat.
Layanan yang diberikan di Soto Gempol
lumayan cepat sehingga pengunjung tidak perlu menunggu terlalu lama. Selain itu
servis dan layanan para pramusaji sangat ramah dan memuaskan membuat pengunjung
betah dan senang untuk singgah kembali di Soto Gempol.
7.
Soto Tangkar Mang Nean
Salah satu makanan khas Karawang adalah
Soto Tangkar, soto ini mudah ditemukan di berbagai jalan di kota Karawang.
Salah satu soto tangkar yang terkenal adalah Soto Tangkar Mang Nean yang mulai
buka pukul 10 pagi hingga pukul setengah 11 malam.
Walaupun cuma warung kaki lima, tapi
Soto Tangkar Mang Nean tak kalah rasanya dengan yang ada di restoran-restoran
besar. Soto disajikan dalam mangkuk dengan kuah santan berwarna kekuningan,
dengan pelengkapnya nasi putih, emping, sambal dan jeruk nipis. Soto Tangkar
Mang Nean terkenal dengan kikilnya yang empuk dan gurih tidak seperti
kebanyakan soto tangkar yang lain. Selain menu soto tangkar, tersedia juga sate
empal, sate otak, dan sate jeroan.
Menu Andalan: Soto Tangkar (Rp 12.000)
Jam Buka: 10.00 - 22.30
Alamat Lokasi: Jl. Dewi Sartika (samping
hotel Dewi), Karawang Telp. 0267 - 409623
8.
Lesehan Mang Ajo
Inilah salah satu tempat makan
kebanggaan warga Karawang. Rumah makan ini konsepnya menyatukan arena
pemancingan dengan suasana lesehan yang nyaman dan teduh. Letaknya di Jl. Pintu
Tol Karawang Barat. Telp. (0267) 644153. Lokasinya memang tak seberapa jauh
dari pintu tol Karawang Barat yang cukup lebar dan mulus, memudahkan akses bagi
siapa pun yang ingin berkunjung ke sini.
Memasuki pintu gerbangnya, kita langsung
disambut dengan kolam ikan dan saung-saung lesehan yang dibangun di sekeliling
kolam. Beberapa pengunjung terlihat sudah asyik memancing ikan. Ya, pengunjung
boleh memancing di semua kolam. Jika tak memiliki pancingan, rumah makan ini menyediakannya
dengan harga Rp 7 ribu saja. Sementara jenis ikannya ada dua, yakni ikan mas
dan nila. Semua hasil pancingan boleh dibawa pulang dengan harga Rp 22.500-Rp
25 ribu per kilogram. Bahkan ikan bisa juga dimasak langsung, lo. Pokoknya
tempat ini sangat pas bagi rekreasi keluarga. Beberapa sarana bermain anak juga
disediakan di beberapa sudut lesehan yang cukup luas ini.
Soal menunya, sudah pasti mengandalkan
menu ikan air tawar, seperti ikan mas dan nila, dan gurami. Semuanya bisa
dimasak dengan berbagai cara, mulai dari bakar, goreng, cobek, sop, pesmol,
asam manis, pepes, hingga pecak. Semua ikan diperoleh langsung dari kolam ikan
sehingga terjamin kesegarannya. Seperti ikan bakar yang jadi favorit, tampil
dengan bumbu pekat yang terasa manis dengan aroma jahe yang kuat. Disajikan
dengan sambal kecap yang cocok sekali jadi cocolannya.
Meskipun berkonsep pemancingan, namun
rumah makan ini tak melulu menyajikan ikan semata. Maklum saja, tak semua
pengunjung suka makan ikan. Jadi menu 'netral' seperti Sate Kambing, Sop Ayam,
Ayam Goreng, Ayam Bakakak, Nasi Goreng, Cah Kangkung, hingga menu khas Sunda
seperti Sayur Asem dan Karedok, ikut menghiasi daftar menunya. Jadi bisa
mengakomodasi selera pengunjung yang datang berombongan.
Rumah makan luas ini memiliki sekitar
50-an gubuk lesehan yang bisa Anda tempati sambil melihat ikan yang berenang.
Tak heran banyak sekali rombongan yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat
rekreasi beramai-ramai. Rumah makan ini siap melayani Anda mulai pukul
08.00-21.00.
9.
Es Walikota
Udara Karawang tergolong cukup panas.
Cukup banyak kedai kecil yang menawarkan minuman dingin di kota yang terdapat
banyak industri ini. Salah satunya Es Walikota yang menawarkan konsep baru
dalam penyajian es buah. "Jadi es ini bebas memilih isinya serta
sirupnya," tutur Bpk. Handoyo (60), mewakili putranya Ade (27), yang
memiliki kedai ini.
Dipatok dengan harga Rp 8 ribu
permangkuk, kita dibebaskan memilih jenis isi dan sirupnya. Pilihan isinya
tersedia nanas, semangka, melon, pepaya, nata de coco, selasih, sagu mutiara,
kolang-kaling, roti, stroberi, dan aneka jeli yang kenyal. Semuanya bebas
dipilih jenisnya. Namun jumlahnya dibatasi dalam sebuah mangkuk kecil untuk
mengambilnya. Dalam mangkuk inilah kita bisa mengisi sepenuhnya dengan aneka
isi sesuai selera kita. Setelah itu, kita pilih sirupnya. Tersedia rasa jeruk,
melon, leci, stroberi, anggur, dan frambose. Nah, selanjutnya semuanya dicampur
dengan tambahan es serut, susu kental dan gula pandan. Setelah diaduk-aduk, wah
rasanya segar sekali. Porsinya juga cukup besar dan mengenyangkan, cukup
sepadan dengan harganya.
Es Walikota menempatkan dirinya sebagai
es yang lebih disukai untuk dibungkus. Terlihat dari minimnya tempat bersantap
yang hanya berkapasitas 3 buah meja mungil. Namun dibungkus pun tak akan
mengurangi kesegarannya, kok. Kedai mungil ini terletak di Jl. Ir. Juanda No.
47. Telp. (0267) 402547. Waktu operasionalnya juga cukup lama, mulai pukul
10.00-21.00. Nah, penasaran dengan kesegarannya? Segera saja menuju kedai ini
yang letaknya tak jauh dari stasiun kereta Karawang.
10.
Tahu Bumbu Sari Rasa
Di Karawang, Anda bakal menjumpai banyak
sekali penjual menu Tahu Bumbu. Sebagian besar dijajakan dengan gerobak di
pinggir-pinggir jalan menggunakan kedai tenda sederhana. Salah satunya di salah
satu ruas jalan yang menjadi pusat kuliner di Karawang, yaitu di Jl. Dewi
Sartika. Di sana adakedai Tahu Bumbu Sari Rasa yang suddah ada sejak tahun
1986.
Tahu Bumbu sebenarnya mirip dengan
olahan tahu di beberapa daerah, namun berbeda nama. Menu ini menyajikan tahu
yang digoreng, lalu disajikan dengan nasi atau irisan lontong. Penyumbang
kelezatannya tentu saja dari saus kacang tanah yang kental, sedikit pedas, plus
kucuran kecap manis. Taburan bawang goreng dan kerupuk jadi pelengkapnya. Nah,
menu seharga Rp 6.500 ini pun siap disantap. Tahunya boleh memilih yang agak
kering, atau masih sedikit basah. Tergantung selera saja. Sekilas menu ini
mirip dengan Kupat Tahu di Bandung, atau Nasi Tahu di Kudus. Tahu dan saus
kacang sepertinya menjadi paduan umum dalam kuliner Indonesia. Sebagai lauk
tambahan, tersedia bakwan, risoles, hingga telur asin yang bisa Anda pilih.
Kedai milik Bpk. Edo ini berada bersama
deretan Kedai Soto Tangkar Mang Nean yang kondang itu. Dalam sehari, kedai ini
menghabiskan 1-2 papan tahu. Agar sajiannya selalu hangat, tahu terus menerus
digoreng menggunakan api kecil. Jadi terkadang ada tahu yang kulitnya sampai
kering dan justru banyak disukai. Nah, jika ingin mencicipi, kedai ini buka
mulai pukul 07.30-21.00. Lokasinya tepat di sebelah toko roti Dewi.
11.
Ayam Panggang M Ochit
Tak usah beranjak jauh dari kedai Tahu
Bumbu sebelumnya, masih di ruas jalan yang sama, Anda juga bakal menemukan
beberapa pedagang ayam panggang yang mangkal di sini. Setidaknya ada 5 pedagang
yang menjajakan menu yang sama. Aroma asap panggangannya benar-benar menggoda
pengunjung yang lewat. Harum sekali!
Salah satu kedai yang cukup ramai adalah
milik M. Ochit (36). Letaknya di depan SD Mandalasari. Konsep kedainya juga
menggunakan tenda sederhana, tapi cukup provokatif karena panggangannya
diletakkan di luar dengan asap yang membubung kemana-mana. Tumpukan ayam utuh
juga tampil 'mengundang' dibalik kaca gerobaknya. Ayam panggang di sini dijual
per ekor. "Konsepnya memang lebih untuk makan ramai-ramai di rumah atau
untuk oleh-oleh," urainya.
Uniknya, ayam ini sama sekali tidak
direbus dulu dengan bumbu, melainkan dibumbui dalam kondisi mentah saja.
Bumbunya terasa gurih, bersama warung kuning pertanda ada peran kunyit sebagai
komponen bumbunya. Ayam dilipat sedemikian rupa sehingga paha dan sayapnya
saling melipat kokoh. Saat pembeli datang, barulah ayam dipanggang sampai
matang. Saat dicicipi, wah, bumbunya meresap hingga ke dalam daging. Selain itu
dagingnya juga empuk, mudah sekali disobek. Soalnya pakai ayam kampung muda,
sekitar umur 4 bulanan.
Namun jika ingin menikmati di kedainya,
Ochit menyediakan Nasi Timbel, plus lalapan dan sambal sebagai pelengkapnya.
Kalau tak habis, tenang saja, sisanya tinggal dibungkus untuk dibawa pulang.
Selain itu tersedia juga hati, ampela, hingga jantung yang dibentuk menjadi
sate.
Jika disimpan, ayam panggang ini bisa bertahan
sampai 2 hari. Dalam sehari. Anda bisa mencicipi kelezatan ayam panggang ini
sore hari. Ochit membuka kedainya mulai pukul 16.00-22.00.
12.
Pujasera Tuparev
Kuliner di Karawang sepertinya mulai
bergeliat dinamis. Di beberapa sudut kota mulai bermunculan pusat-pusat kuliner
yang nyaman dan menawarkan kuliner yang lezat dengan harga cukup bersahabat.
Biasanya, pusat jajanan hanya terpusat di alun-alun Karawang saja. Namun kini
juga terdapat di beberapa tempat lain. Salah satunya yang cukup nyaman adalah
Pujasera Tuparev di pusat kota Jl. Tuparev. Di sini ada sekitar 15 kedai yang
menawarkan aneka makanan. Ada yang khas Karawang, Sunda, hingga daerah lain. Di
deretan sebelah kanan, kita bisa menjumpai kedai yang menawarkan aneka hidangan
khas Sunda seperti Nasi Timbel dengan aneka lauk, seperti Ayam Goreng, Ikan
Mas, Sayur Asem, hingga variasi lainnya seperti Sop Iga, Iga Bakar, hingga Bebek
Krispi.
Sementara di sisi tengah kita bisa
menjumpai kedai yang menyajikan Sate Maranggi khas Plered, Purwakarta. Sajian
ini menawarkan sate berbahan sapi yang direndam bumbu manis, lalu disajikan
dengan saus kacang. Sementara di sebelahnya terdapat kedai yang menawarkan
aneka sajian berbahan ayam, seperti Pepes Ayam, Ayam Bakar Madu, hingga Ayam
Tulang Lunak.
Beralih ke sebelah kiri, ada kedai yang
menawarkan hidangan khas Makassar, seperti Coto Makassar, Sop Konro, Mi Titi,
Es Pisang Hijau, hingga Pisang Epe yang legit. Tak seberapa jauh di sebelahnya,
ada kedai emuzamiel yang menawarkan menu Nasi Kebuli Kambing dan Kebuli Ayam
yang tak kalah lezat. Menu Karawang sendiri diwakili dengan aneka Pepes, dan
tentu saja
Soto Tangkar. Aneka menu ini ditawarkan
dengan harga cukup bersahabat, berkisar antara Rp 7 ribu-Rp 15 ribu per porsi.
Sedangkan konsep pujaseranya semi terbuka dengan atap di beberapa sisi. Kedai
di Pujasera Tuparev ini rata-rata buka mulai pukul 10.00-21.00.
Sumber : http://evasepsiliasari.blogspot.com/2013/05/makanan-khas-karawang-dijamin-penasaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar