Sabtu, 24 Januari 2015

Tulisan 13 Bahasa indonesia 2

Menteri ESDM laporkan perkembangan renegosiasi Freeport ke Jokowi

Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said siang ini menemui Presiden Joko Widodo siang ini untuk melaporkan hasil kesepakatan renegosiasi kontrak dengan PT Freeport Indonesia. Dia mengatakan, operasional Freeport sangat penting bagi Indonesia. Pasalnya, peran Freeport berpengaruh pada kondisi neraca perdagangan dan keberlangsungan ribuan tenaga kerja di Tanah Air.

"Kemarin sudah mencapai beberapa kesepakatan dan ingin dilaporkan kepada bapak presiden," ujarnya saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Sabtu (24/1). Menurutnya, sikap pemerintah dalam renegosiasi ini utamanya tetap menginginkan peningkatan jumlah bagi hasil untuk Indonesia. Dia mengklaim peningkatan penerimaan untuk negara akan bermuara pada pembagian alokasi dana dalam Anggaran Pendapatan dan BELANJA Negara (APBN) untuk Papua lebih besar.

"Selebihnya soal lokal konten, soal melibatkan bisnis setempat, melibatkan tenaga kerja setempat, itu yang harus kita lakukan," jelasnya. Sebelumnya, PT Freeport Indonesia menargetkan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter dimulai dalam waktu enam bulan ke depan. Untuk itu, Freeport Indonesia tengah intensif menyelesaikan perjanjian yang bakal dijalankan dengan pemerintah. "Target kita secepatnya kalau bisa enam bulan bisa," ujar Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin.

PT Freeport Indonesia akan menyewa lahan milik BUMN pupuk PT Petrokimia Gresik seluas 80 hektar untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter. Freeport tidak hanya membayar sewa atas lahan, namun, juga akan membayar dana kesungguhan atau commitment fee kepada pemerintah sebesar USD 130.000 atau setara Rp 1,6 miliar. Freeport akan menyewa lahan milik BUMN ini untuk jangka waktu panjang yakni sekitar 20 tahun sampai 30 tahun.


Sumber : http://www.merdeka.com/uang/menteri-esdm-laporkan-perkembangan-renegosiasi-freeport-ke-jokowi.html

Tidak ada komentar: