Sabtu, 24 Januari 2015

Tulisan 15 Bahasa Indonesia 2

Ini pembelaan pengusaha soal harga barang belum turun ikuti BBM

Merdeka.com - Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak dibarengi dengan turunnya harga barang hingga kini masih menjadi perbincangan hangat. Terkait hal itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menolak untuk disalahkan. Wakil Ketua Umum APRINDO Tutum Rahanta berdalih BBM bukan komponen utama yang mampu menentukan harga barang kebutuhan pokok. "Memang BBM itu salah satu komponennya, tetapi bukan satu-satunya yang dominan," ujar Tutum di Jakarta, Jumat (23/1).

Tutum mengatakan, faktor yang berpengaruh terhadap harga barang yakni, tarif listrik, kurs Rupiah, upah pekerja dan lain-lain. "Harga produk itu tidak lepas dari beberapa komponen seperti kurs kita yang melemah, BI rate yang tidak turun sehingga pengaruhi suku bunga pinjaman, inflasi yang tiap tahun naik, biaya energi yang naik, upah juga naik. Berbagai komponen itu yang menentukan harga jual. BBM hanya pengaruh pada distribusi dan logistik," jelasnya.

Pengusaha, lanjut Tutum, hanya mengikuti harga jual barang dari industri. "Kalau harga dari industri turun, maka ritel juga akan menurunkan harga jualnya kepada konsumen, begitu juga sebaliknya," ucapnya. Meski demikian, Tutum berharap, dengan merosotnya harga BBM mampu menambah daya beli masyarakat. "Namun, kita semua berharap stabilitas harga menjadi lebih baik dan pasar kembali bergairah dengan turunnya harga BBM," tandasnya.


Sumber : http://www.merdeka.com/uang/ini-pembelaan-pengusaha-soal-harga-barang-belum-turun-ikuti-bbm.html

Tidak ada komentar: